Karena hari kedua sangat padat, melelahkan namun menyenangkan, hari ketiga sengaja kami buat sedikit lebih santai. Rencananya di hari terakhir ini kami akan windows shopping yuhuuuuuuuu *kekepin dompet*. Kami baru bangun pukul 8 pagi. Sekujur badan dan kaki penuh dengan koyo dan juga wewangian nini-nini (baca: minyak angin, balsem, dkk). Selesai mandi, kami bersiap-siap packing lalu sarapan. Kami mulai sarapan pukul 9.30 pagi, dan benar saja sesampainya di bawah dapur serta ruang makan penuh dengan penghuni hostel lainnya.
Entah mengapa di hari terakhir ini gue engga nafsu buat sarapan. Perhatian gue tertuju sama mas mas resepsionis di hari pertama yang gue bilang KW super-nya Mike Lewis. "OMG OMG OMG" senyum doi manis banget hehehe. Seperti biasa, kebiasaan gue dan temen-temen kalo mau ngomongin orang pasti kita ngomong pake bahasa Jerman. Jadilah selesai sarapan, kami duduk di lobby deket resepsionis. Bener aja, engga lama Nitta iseng modusin si Mamas. Kita samarkan saja menjadi Mas MS. Kami yang asik ngomongin si Mas MS pake bahasa Jerman pede selangit kalo bakalan engga ada yang ngerti sama apa yang lagi kami bicarakan. Ternyata si Mas MS yang sedang kami bicarakan itu bisa juga bahasa Jerman. HAHAHAHAHA #GantungDiriBerjamaah. Untung kami cuma ngomongin kalo si Mas MS itu ganteng, tinggi, wangi. Coba kalo udah ngomongin yang lain, minum baygon aja rame-rame lah ya. pantes si Mas MS senyam senyum aja dengerin kami ngobrol, eh ternyata dia ngerti...
Setelah selesai sarapan kami segera check out dari hostel. Rencananya kami akan mengunjungi Bugis, Chinatown dan juga Orchard. Karena malas bawa tas selagi berbelanja, jadi kami titipkan tas kami kepada Mas MS. Tujuan pertama kami hari ini adalah mengunjungi Bugis. Kebanyakan kami hanya melihat-lihat saja, tidak belanja. Uang masih kami save untuk di Chinatown karena barang-barang souvenir biasanya lebih murah dan di Orchard karena pusat perbelanjaan yang lebih banyak. Setelah puas melihat toko-toko, kami pun makan siang di FoodCourt sekitaran Bugis. Awalnya kami menganggap tempat itu biasa saja, tidak ada yang aneh ataupun mencurigakan. Kami berempat sudah dapat tempat duduk dan bergantian memesan. Nitta yang pertama kali memesan makanan, diikuti oleh Cay. Saat mereka berdua selesai gue dan Buja memesan makanan di tempat yang sama. Dan sesuatu terjadi...
Ibu China: "Kalian muslim kah? Kalau muslim kalian tidak boleh makan ini." (Ibu itu berbicara setelah melihat Buja dan gue yang memakai hijab.)
Buja: "Kenapa? There's something wrong with this?"
Ibu China: "Yes. Because it's pork." JEGEEEEEERRRRRRR.
Kami berdua lupa, bengong, dan cengo. Pantas saja sejauh mata memandang, hanya etnis Chinese saja yang makan di Foodcourt itu. Nitta dan Cay yang sudah makan dengan nikmatnya di meja belum tau tentang perkara ini.
Buja: "Ah I see. Thank you.." Kata Buja ke Ibu China.
Gue: "Gimana nih Buj? Itu Si Nitta sama Cay makanannya udah ludes pula. Gue sempet cobain ikannya sedikit nih.." Gue galau.
Buja: "Udah engga apa-apa. Kan lo cobain ikannya ini. Bukan yang lain. Ya kalopun digoreng sepenggorengan, ya Bismillah aja."
Kami berdua sampai di meja, dan menceritakan kejadian barusan ke teman yang lain.
Nitta: "Serius lo kak? Ah gila pantesan aja ini gue makan enak. Babi ternyata hahahaahaha.." (Nitta ketawa ngenes)
Cay: "Untung gue pilih ikan, masalah digoreng sepenggorengan, yaudah lah ya mau gimana lagi. Hahahaha..." (Cay juga ketawa ngenes)
Akhirnya gue dan Buja memutuskan untuk makan di McD aja yang udah ketahuan halalnya (?). Bismillahirahmannirrahimmmmm.... Lep. Bigmac, kentang goreng dan minuman soda habis dalam sekejap. Buja yang akhirnya jadi engga nafsu makan cuma beli Pie dua dan minum. Setelah makan siang, baru lah kami melanjutkan perjalanan menuju Chinatown. Sesampainya disana, kami bringas. Tas, baju, syal, pernak-pernik, gantungan kunci, semua engga luput dari penglihatan. Di sana kami jajan ice cream uncle lagi. Ketagihaannn. Selesai membeli oleh-oleh, berangkat menuju Orchard.
tersesat (?)
Biksu Tong (?)
Chinatown
Lagi-lagi ice cream uncle
Istirahat sambil makan perbekalan
Sampai di Orchard, kami mampir ke money changer karena persediaan uang sudah menipis. Nitta yang punya tujuan beli tas, sedangkan gue, Buja dan Cay bertujuan buat beli pakaian ataupun benda unik yang bisa dipakai. Di Ion Orchard kami berpisah untuk mencari barang yang diinginkan. Kaki yang terasa mulai baal, udah engga berasa karena kami yang masih excited untuk belanja. Kami bertemu ditempat yang dijanjikan. Waktu sudah menunjukan pukul 6 sore dan kami harus kembali bergegas menuju hostel untuk mengambil barang bawaan. Tiba di hostel, ambil barang bawaan bergegas kembali berangkat ke Airport. Cuuusssssssssssssssss
Cheers,
Annisa A.