Trip jadul kali ini gue lakukan bersama temen-temen gue pada tahun 2012, tepatnya bulan Desember sebelum liburan natal (maaf tanggalnya gue lupa :p). Lagi-lagi trip ini adalah trip dadakan tanpa persiapan matang. Diawali sama omongan iseng salah satu temen gue, 'ke Jogja yuk! Pusing sama urusan kampus'. Ga butuh waktu lama, karena pada dasarnya kami orang mauan dan gampangan, berangkatlah gue, Risa, Unni dan Buja. Total perjalanan liburan kami adalah 5 hari 4 malam.
Gue kebagian tugas untuk mencari akomodasi yang paling murah dan ga makan waktu lama. Pilihannya adalah naik pesawat low cost atau naik kereta. Berhubung deket natal, tiket pesawat lagi nyebelin banget dan ternyata selidik punya selidik, ada yang namanya kereta ekonomi AC. Jadi walaupun judulnya kereta ekonomi tapi tetep nyaman pake AC, keretanya bersih, engga berenti setiap stasiun dan wangiiiii. Horeee!! Ya tapi jangan lo samain sama kereta eksekutif punya ya, ya jauh beda lah harganya aja bisa dua kali lipet. Walhasil kami berempat naik kereta api ekonomi AC, Bogowonto Jakarta-Yogyakarta dengan biaya sekitar 100 ribuan. Murah kaannnnn :))))
Tiket kereta, aman. Nah tinggallah kami pilih destinasi selama disana. Setelah berdiskusi singkat, akhirnya kami memilih untuk mengunjungi ke Borobudur, Prambanan, Keraton dan eksplore Jogja itu sendiri. 'Naik apa nih selama disana?' Nah itu lah yang menjadi celetuk salah satu temen gue, Buja. Setelah perdebatan alot dan ga pake gontok-gontokan, kami memutuskan pada hari pertama untuk sewa mobil plus pake supir (tapi tetep ngakunya backpacker :p) karena destinasi yang kami pilih ternyata memang cukup jauh dan butuh waktu seharian. Selesai searching di internet, kami menemukan penyewaan mobil yang cucok untuk kantong. Selama sehari kami menyewa mobil seharga 350 ribu sudah termasuk bensin, tapi belum include supir. Akomodasi, sudah. Penginapan? Untuk penginapan kami menginap di guesthouse di dekat jalan Malioboro. Guesthouse nya tidak mahal, semalam tidak sampai 350 ribu untuk kami berempat. Itupun sudah dengan extra bed, kamar ber AC dan kamar mandi di dalam. Kalau soal makanan, untungnya kami serba gampangan, makan seadanya juga engga apa-apa.
Akhirnyaaaaa, sampailah kami pada hari keberangkatan ke Jogja. Kami yang statusnya masih mahasiswi melarikan diri untuk sementara waktu buat cari wangsit skripsweet. Yippiieeeeee Jogja we're comiiiiinnnnnngggg!!
JOOOOGGGGGG
JAAAAAAAAA!!!
Day 1
17.00 Berkumpul di Stasiun Senen
17.30 - ... Berangkat menuju Stasiun Tugu, Jogjakarta
No koper, please! Nah itu udah jadi perjanjian gue di awal sama anak-anak yang lain. Biar kesannya backpacker beneran gitu hahahaha. Perjalanan dari Stasiun Senen menuju Stasiun Tugu memakan waktu kurang lebih 10 jam. Karena waktu yang lumayan lama, gue berinisiatif untuk pesen kereta yang sore hari supaya sampe di Jogja pagi hari dan bisa langsung jalan-jalan. Anak-anakpun setuju dengan gembira, riang dan penuh suka cita. Emang brilian ide gue. Ngok. Ternyata kereta dari Jakarta menuju Jogjakarta sepi penumpang. Walhasil saat waktu udah menunjukan pukul 10 malam, kami udah siap-siap 'ngetek' tempat buat tidur. Hohohohoho. Lumayan kami jadi bisa selonjoran buat tidur. #RejekiAnakSolehah.
Day 2
04.00 Sampai di Stasiun Tugu, Jogjakarta
Sesampainya di Stasiun Tugu, kami langsung mencari WC dan musholla terdekat. Sekitar jam setengah lima pagi, kami numpang mandi di WC umum, sholat subuh dan sarapan ala kadarnya sebelum dijemput oleh supir jam 6 pagi.
06.00 Menuju Prambanan Guesthouse
'Selamat Pagi Mbak, saya sudah sampai di Stasiun. Saya tunggu di parkiran ya' bunyi sms dari supir kami, yang selanjutnya akan kami panggil dengan nama #ToroTheDriver. Pak Toro ini orang nya baik sekali. Tipikal orang Jogja, tutur bahasanya lembut dan udah pasti medok hehe. Beliau ini selain menjadi supir kami juga merangkap menjadi tour guide. Semua pertanyaan yang kami tanyakan pasti bisa dijawab sama doi. We lop yuuuuu #ToroTheDriver.
08.00 Menuju Candi Borobudur
09.00 - ...... Tiba di Candi Borobudur
Setelah Check in dan menaruh barang-barang di Guesthouse, waktu menunjukan pukul 8 pagi pergilah kami menuju destinasi pertama, yaitu Candi Borobudur. Candi Borobudur adalah Candi Budha yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Letaknya 40 km dari Jogja dan kira-kira makan waktu sekitar 1 jam. Candi ini merupakan candi atau kuil Budha yang terbesar di dunia (kata #ToroTheDriver). Gue jadi inget, terakhir gue ke Candi Borobudur ini jaman gue masih sd (info engga penting). Tiket masuk ke Candi 30ribu. Sudah puas naik sampe atas candi Borobudur dan foto-foto, kami sempet belanja souvenir. Gue dan Buja menemukan sepatu kulit lucuuuuuu. Pertama kami tanya, harganya 100ribu. Ah mahal! Tapi setelah Risa yang nawar, penjualnya langsung banting harga jadi 40ribu. Hahaha inang kami memang jagonya :)))
Welcome to Borobudur!
Muka kesenengan
11.30 Perjalanan Menuju Goa Pindul
Kata #ToroTheDriver perjalanan ke Goa Pindul memakan perjalanan kurang lebih 2 jam. Kami sempat makan siang di Restoran Jejamuran yang direkomendasikan oleh #ToroTheDriver, katanya di resto ini semua bahan makanannya terbuat dari Jamur dan harganya juga bersahabat. Tanpa pikir panjang kami makan siang dengan barbar dengan memesan 5 ayam bakar, 6 nasi putih, 4 porsi jamur crispy, dan 7 aneka minuman. Pas selesai makan, ada kejadian lucu. Hihihihihi. elah belum juga cerita udah ketawa.
Buja : 'Mbak minta bon ya..'
Mbak Jamur : 'Iya, sebentar ya Mbak..'
Ga lama kami minta bon makan, kami terkejut dengan nominal yang tertulis di kertas struk pembayaran. Total makan kami berempat plus #ToroTheDriver hanya Rp.80.500 sodara-sodara sekalian. Gokil murah bener yeee. Makanan enak, harga murah, perut kenyang. BAHAGIA PEMIRSAH!!
Gue : 'Gilaa. Seriusan itu totalnya??? Kita makan berlima cuma delapan puluh rebuuu??'
Risa : 'Amajiiiingggg.. Besok kesini lagi yok!'
Buja : 'Kita pesen jamur krispi buat di jalan aja yok!'
Unni : 'SETUJUUU. Pesen dua Buj. Biar pas jadi cepe.' (harga jamur crispy cuma 10ribu)
Buja : 'Mbak tambah jamur krispi nya ya dua. Dibungkus Mbaakk.'
Abis itu mbak jamur balik lagi ke belakang buat ambil pesenan kami dan uang kembalian. Sementara itu Si Buja sama Unni masih engga percaya kenapa makanan kami murah banget sambil liat-liat itu bon. Tapi....
Unni : 'Btw, berapa harga ayam bakarnya sih tadi? kan tadi engga ada di menunya.'
Jeng jeng. Ternyata, harga ayam bakarnya belum di masukin ke dalam bon sama Mbak Jamur. Walhasil kami yang tadinya kesenengan karena makanannya murah meriah, sekarang kelimpungan takut overbudget. Dem.
Buja : 'Ni, harga ayam bakarnya belum ada. Omaygat!! Batalin Ni, batalin jamur krispi nyaa!!!'
Akhirnya Unni ngejar itu Mbak Jamur dan menjelaskan kalo ayam bakar kami belum masuk ke struk pembayaran sekalian membatalkan pesanan 2 porsi jamur crispy untuk di perjalanan. Ya nasib engga jadi deh ngunyah cantik di mobil....
14.30 Tiba di Goa Pindul
Kami pergi ke Goa Pindul atas saran dari #ToroTheDriver. Denger-denger tempat ini baru aja dipakai syuting iklan rokok yang heits itu. Sesampainya di Goa Pindul, kami disambut oleh rintikan hujan. Sebenarnya Objek Wisata Goa Pindul ini mempunyai air yang jernih, tapi bertepatan dengan musim hujan maka airnya sedikit keruh. Huhuhu sayang sekali. Karena Goa Pindul adalah Obsek Wisata air, kami mengambil paket Cave Tubing dan River Tubing Kali Oyo sepanjang 2Km. Harga paketnya 60 ribu perorang. Paket ini udah termasuk sama safety set dan pemandu selama di Goa Pindul loh. Lumayan sambil mandu sambil jadi 'Tongbro' kami foto-foto. Tolong dong Bro...
Sugeng rawuh.....
Di dalam Goa Pindul, sayang air nya keruh
River Tubing Kali Oyo
19.00 Tiba di Guesthouse
Setelah puas seharian pergi, akhirnya kami harus mengucap perpisahan kepada #ToroTheDriver. Hiks. Setelah bersih-bersih di Guesthouse, kami pergi ke angkringan di dekat Stasiun Tugu yang lagi-lagi direkomendasikan oleh the one and only #ToroTheDriver. Angkringan yang jual nasi bungkus kecil atau yang biasa dikenal 'nasi kucing' dijual per porsi cuma 1500 perak. tapi berhubung porsinya yang emang cuma pas buat kucing, gue sebagai manusia seutuhnya makan 3 bungkus plus pake gorengan yang satuan nya 500 perak dan 'ceker' ayam yang awalnya gue kira harganya 500 perak, ternyata harganya 1500 dan gue udah terlanjur kalap begitu liat ceker. Walhasil gue makan di angkringan bayarnya sama aja kaya makan di mekdi atau kaefci. Bzzzzzz
Ga lupa pas perjalanan pulang kami foto di depan Tugu Jogja.
Tugunya lagi di renov zzz
Day 3
Kami bangun pukul 7 dan bersiap-siap. Tujuan kami hari ini adalah Candi Prambanan. Berbeda dengan hari pertama bak layaknya turis manis manja grup, hari kedua ini kami benar-benar layaknya backpacker sejati. Hari ini kami akan ngangkot seharian pemirsah. Huehehehehe... Dari Malioboro kami naik Trans Jogja rute 1A untuk sampai ke Prambanan dan hanya merogoh kocek 3ribu saja.
09.00 Tiba di Candi Prambanan
Sejujurnya gue belum pernah yang namanya ke Candi Prambanan ini. Candi yang terletak di Sleman, Kabupaten Prambanan letaknya 17km dari kota Jogjakarta. Candi Prambanan ini lebih dikenal dengan Candi Loro Jonggrang adalah komplek Candi Hindu yang terbesar di Indonesia. Di dalam komplek Candi Prambanan terdapat Candi yang dipersembahkan untuk Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa. Ohya, ternyata disini ada paket tur untuk turis yang ingin pergi ke Candi Ratu Boko. Kami pun mengambil paket tur Prambanan - Ratu Boko. Candi Ratu Boko sebenarnya adalah istana pada jamannya (gue ga terlalu inget di sini hehe). Istana Ratu Boko berjarak sekitar 15 menit dari Candi Prambanan menggunakan shuttle bus. Ternyata Istana Ratu Boko itu keren banget! Seperti sedang berada di Bali. Kebetulan cuaca kali ini bersahabat. Matahari bersinar terang, daun-daun pun bergerak riang... #KemudianMengalunLaguPetualanganSherina
Di depan salah satu candi dewa Trimurti
Baru saja senang karena cuaca bersahabat, ga lama awan hitam datang dan haripun mulai gelap. Bener aja, begitu kami kembali ke Candi Prambanan, kami disambut oleh hujan deras. Gue dan Buja yang hari itu memakai sepatu baru yang kami beli di Borobudur engga rela hati kalo sepatu baru kami basah kehujanan. Akhirnya kami berdua pun nyeker, di ikuti oleh Risa dan Unni yang juga nyeker.
Istana Ratu Boko
Kerajaan Suku Maya (?)
Bali (?)
Sayangnya, akibat gempa dahsyat yang terjadi di Jogjakarta dan sekitarnya, berimbas juga kepada peninggalan sejarah, salah satunya Candi Prambanan. Banyak candi yang rusak dan hancur, namun ada pula yang masih bisa diselamatkan dan sedang dalam proses pemugaran. Beruntung kami masih bisa masuk ke dalam candi walaupun harus memakai helm pelindung dan juga dibatasi bagi pengunjung yang ingin masuk ke dalam candi.
Berkunjung wajib pakai helm
Nyeker :)))))
20.00 Menuju Ke Alun-Alun Kidul
Setelah selesai beristirahat, kami memutuskan untuk pergi ke alun-alun Jogja. Kata orang belum afdol pergi ke Jogja tanpa mengunjungi alun-alun. Kamipun naik becak untuk sampai ke alun-alun dengan biaya 10ribu. Sesampainya di alun-alun, kami liat ada dua pohon beringin besar. Nah, banyak yang bilang kalau pohon ini keramat. katanya kalau ada orang yang berhasil melewati pohon ini dengan mata tertutup niscaya permohonannya akan tercapai. Kami berempat mencoba jalan melewati pohon itu, tapi sayang yang berhasil cuma Buja, dan sayangnya si Buja engga sempet make a wish sebelum lewat itu pohon. Kesian.
Prosesi melewati pohon beringin
Day 4
Hari terakhir kami di Jogja. Huhuhuhu syediiihhhhhh.. Kami memutuskan untuk ekspore sekitaran Malioboro aja, yaitu Pasar Beringharjo, Keraton Jogja, Taman Sari dan juga pusat oleh-oleh. Walaupun cuma deket-deket, kami memutuskan untuk menyewa motor buat muter-muter. Lumayan daripada pegel kaki hehehe. FYI, tukang becak di sekitaran Malioboro itu suka kasih penawaran, '10ribu Beringhargo, Dagadu, Toko Oleh-oleh'. Nah hati-hati nih, yang biasanya mau beli baju Dagadu, karena ternyata banyak palsunya. Salah satu counter asli ada di Malioboro Mall.
10.00 Belanja di Pasar Beringharjo dan sekitarnya
13.00 Check Out
Di Pasar Beringharjo, kami beli batik dan oleh-oleh buat keluarga dan juga uhuk (mantan) pacar. Setelah puas belanja di Beringharjo, kami cus kembali ke guesthouse untuk check out. Check out sudah, lanjut ke Keraton Jogja. Sayang seribu sayang, kami yang engga tau kapan buka tutupnya Keraton Jogja, dibuat gigit jari sama tukang becak, 'Keratonnya udah tutup Mbak. Buka cuma sampe jam dua siang'. Padahal kami sampai sana jam dua lewat sedikiiiitttttttt. Aaaaaaaaaaaa. Daripada kecewa kelamaan, akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Taman Sari. Usut punya usut, Taman Sari itu dulunya adalah tempat tinggal para raja dan juga tempat 'bertapa'. Tempat ini juga tempat para raja dan selir-selirnya mandi di semacam kolam renang gitu. Raja-raja tersebut merupakan leluhur dari Gubernur-gubernur DIY. Tiket masuknya murah meriah, 3 ribu aja. Dan terakhir, engga lupa kami beli baju 'kembaran' berempat. Hahaha.
Di depan Kolam Raja
18.00 Tiba di Stasiun Tugu
19.40 - .... Kembali menuju Jakarta
Day 5
04.00 Sampai di Stasiun Jatinegara, Jakarta
Kami pulang kembali ke Jakarta dengan menggunakan kereta Ekonomi AC, Gajahwong dengan harga 125ribu. Dengan hati riang gembira serta sisa tenaga dan juga uang, sampailah kami dengan selamat sentosa di Jakarta.
Nb. Mohon maaf sebelumnya, dikarenakan ini liburan tahun 2012, tanpa mengurangi rasa hormat, gue belum memakai hijab. Jadi gue memposting foto-foto gue jaman baheula. Maaf ya :)
Cheers,
Annisa A.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar