Minggu, 18 November 2018

Seharian di Venice, Italy



Venice, 17 Juli 2018


Kali kedua ke tempat yang sama, Venice. Banyak sebutan untuk kota Venice, seperti "City of Water", "City Of Masks", "City of Bridges", "The Floating City" atau juga "City of Canals". Kalian pasti sudah tau ya, mengapa banyak sekali sebutan untuk kota Venice ini. Kota ini sangat cantik dan unik, karena di kelilingi oleh air, dan setidaknya mempunyai 400 jembatan. Kali kedua ini, saya pergi ke Venice bersama sahabat saya, Murni yang jauh-jauh datang dari Indonesia dalam rangka seminar di kota Munchen. Sengaja dia memperpanjang masa singgahnya di Jerman, untuk bisa berjalan-jalan, mumpung masih di Eropa katanya hehehe..


Kami terbang dari Hamburg dengan menggunakan cheap flight, Ryan Air yang ternyata engga cheap karena lagi high-season, dengan harga 73 Euro sekali jalan. namun, dibandingkan dengan maskapai lain saat itu, Ryan Air termasuk yang paling terjangkau. Kami berangkai dari student apartment saya pukul 5 subuh, mengejar penerbangan pada pukul 8 pagi. Perjalanan Hamburg-Venice kurang lebih memakan waktu 2jam. Sampai di airport Treviso Venice, kami harus naik shuttle bus untuk menuju pusat kota Venice dengan harga ticket 9 Euro/orang dengan waktu kurang lebih 40 menit. Kurang lebih pukul 11 siang, kami sudah sampai di central train station Santa Lucia untuk menyewa loker sebelumnya, karena malam hari kami akan lanjut ke Roma naik kereta. Kenapa kami menyewa loker? Karena kami akan eksplor Venice tanpa mau gerek-gerek koper. Untuk menyewa loker di Santai Lucia, kami membayar 8 Euro/Koper.


Hello from Us!!


Selesai titip koper, kami pergi mencari makan siang. Pilihan kami jatuh kepada Pizza. Yuummmmm!! Tiada lagi yang paling nikmat, ketika menikmati makanan di negara asal makanan tersebut hohoho... Makan selesai, saatnya untuk eksplor Venice! Btw, karena hari itu sangat panas, saya pun beli topi bertuliskan Venezia seharga 10 Euro.


Di depan Central Station Santa Lucia


Untuk mengeksplor Venice, kami cukup dengan berjalan kaki, karena tidak ada moda transportasi selain gondola dan juga ferry. Jalan-jalan gang yang cukup sempit dan juga banyaknya jembatan tidak memungkinkan untuk mobil melaju di sana.


Sudut-sudut kota Venice...




Murni the Explorer, temannya Dora ;p





Tujuan utama kami adalah menuju kawasan Piazza San Marco dan juga jembatan utama Rialto. Di Piazza San Marco, terdapat Bassilica San Marco, Clock Tower dan juga Doge's Palace. Basilica San Marco mempunyai julukan sebagai 'Church of Gold', karena bangunannya yang sangat megah dan melambangkan kemewahan dan kesuksesan Venezia. Interior di dalam Basilica ini terinspirasi dari gaya Byzantine, seperti bangunan Hagia Sophia yang ada di Istanbul, Turki.


Basilica San Marco tampak dari luar 


Setelah itu, kami masuk ke Doge's Palace yang sekarang di dalamnya merupakan museum dengan ticket masuk 20 Euro/Orang. Doge's Palace ini merupakan istana yang dibangun untuk para petinggi atau penguasa Venice kala itu. bangunan ini dibuat dengan gaya gothic. Namun, masih juga ada bekas-bekas bangunan yang bergaya Byzantine.


Doge's Palace






Inside Doge's Palace


Selesai mengeksplor Venice, jam sudah menunjukan pukul 8 malam, dan kami pun kembali menuju Santa Lucia Station untuk dinner dan menunggu kereta malam menuju Roma. Kali ini kami kembali ke Santa Lucia station menggunakan ferry dari depan area Piazza San Marco. Kembali kami merogoh kocek 3 Euro/orang untuk naik kapal Ferry sekali jalan. Sesampainya di Santa Lucia Station, pilihan kami jatuh kepada Pasta. Perut pun kenyang, kami mengambil koper yang dititip dan menanti kereta menuju Roma yang berangkat pukul 23:30.


 Full of Masks







Cheers,
Annisa A.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar