Selasa, 10 Januari 2017

The Magnificent Budapest (Part 1)



Saya speechless begitu sampai di Budapest. Ternyata kota ini bener-bener megah dan cantik bak cerita yang ada di dongeng-dongeng. Saat itu di awal musim semi 2016, saya dan teman-teman sampai di Budapest sekitar pukul 6 pagi di Bushaltestelle. Kami harus menunggu sampai jam 8 pagi karena money changer yang baru buka dan saat itu udara masih sangat dingin dan engga memungkinkan buat kami jalan keluar sambil gerek-gerek koper. Dari Bushaltestelle kami jalan sekitar 45 menit ke pusat kota menuju tempat kami menginap. Di postingan sebelumnya saya udah pernah cantumin harga hostel tempat kami menginap di Budapest yang super duper murah, which is per orangnya cuma bayar engga sampai 13 Euro untuk dua malam. 


So, setelah check in sama mas-mas ganteng, ramah nan baik hati kami istirahat sejenak sambil meluruskan kaki dan badan, lalu segera cus untuk jalan-jalan. Kota Budapest merupakan ibukota dari negara Hungaria dan ternyata terdiri dari dua kota, yaitu kota Buda yang berada di bagian barat dan kota Pest yang berada di bagian timur dan hanya dipisahkan oleh sungai Danube. Sungai Danube merupakan sungai kedua terpanjang di Eropa yang melintasi 10 negara di Eropa Tengah dan Eropa Timur. Kota Budapest sendiri masuk ke dalam daftar one of the most beautiful cities in Europe dan juga masuk ke dalam most liveable Central and Eastern European city serta Europe's 7th most idyllic place to live di majalah Forbes. Jadi engga perlu diragukan lagi gimana cantiknya dan megahnya kota ini.


Budapest Parliamant at day


Budapest Parliamant at night


Mengapa Budapest sangat woth it untuk dikunjungi? Karena disana terdapat gereja St. Stephen Basilica, yakni gereja kedua terbesar di Eropa setelah St. Peters di Roma. Budapest sangat bagus, maka kami akhirnya memutuskan untuk naik Bus Hop On & Off seharga 20 Euro yang berlaku selama 2 hari untuk mempersingkat waktu menuju semua objek wisata yang ada di Budapest. Bukannya kami malas berjalan kaki, tapi cuaca yang engga bersahabat dan angin yang bikin jiper membuat kami memutuskan lebih baik pergi dengan naik Bus dibandingkan dengan berjalan kaki. Believe me, kebanyakan objek wisata di Budapest ada di dataran tinggi dan mau engga mau kita harus jalan kaki mendaki gunung lewati lembah. So, pilihan naik bus Hop On & Off adalah pilihan yang tepat. Azek!


Pelataran gereja St. Stephen Basilica


Destinasi pertama kami setelah check in di hotel adalah gereja St. Stephen Basilica. Seperti yang udah saya bilang diatas, bangunan ini merupakan gereja terbesar kedua di Eropa dan mampu memuat setidaknya 8.500 orang dan dibangun pada tahun 1905. Gereja ini didedikasikan untuk Raja pertama Hungaria, yakni Raja Stephen I. Sebenernya kami ingin masuk ke dalam gereja, tapi karena pada hari itu ada Misa di dalam gereja, jadi kami memutuskan engga jadi masuk kedalamnya. (P.S: kata banyak orang bangunan didalamnya bagus banget loh!)


Chain Bridge yang menyambungkan kota Buda dan Pest


Puas foto-foto diluar gereja St. Stephen Basilica, kami lanjut pergi menuju Fisherman Bastion yang ada di Castle Hill. Sekilas info, bus Hop On & Off kami melewati Chain Bridge. Chain Bridge merupakan jembatan pertama yang dibangun pada tahun 1839 untuk menyatukan kota Buda dan Pest, sehingga sekarang menjadi Budapest. Balik ke Fisherman Bastion, bagunan ini berbentuk seperti gedung logo Walt Disney dengan gaya neo gothic yang mempunyai 7 menara. Cukup membutuhkan waktu selama 7 tahun untuk membangun bangunan cantik ini. Sejak tahun 1895-1902. Di depannya dibangun patung Raja Stephen I dari Hungaria yang sedang menunggang kuda. Persis di seberang Fisherman Bastion, jelas terlihat gedung Parlemen Hungaria dan gereja St. Stephen Basilica yang sangat indah. Ahya, kenapa bagunan ini dinamakan Fisherman Bastion? Konon katanya dahulu bangunan ini berfungsi sebagai pasar ikan pada masa pertengahan. Engga ngebayang pasar ikannya cakep banget! 


Fisherman Bastion at the front


Fisherman bastion


Fisherman Bastion


Di dalam pelataran Fisherman Bestion terdapat Matthias Church atau dikenal juga dengan nama The Church of Our Lady, merupakan sebuah gereja kecil. Dahulu, pada saat kekhalifahan Ottoman Turki berkuasa di Hungaria pada tahun 1526, Mattias Church ini sempet menjadi mesjid loh selama kurang lebih 150 tahun.


Matthias Church


Selanjutnya kami menuju Buda Castle atau dalam bahasa Hungaria adalah Budavári Palota yang juga berada di Castle Hill. Bagunan ini bergaya neo romantik dan selesai dibagun pada tahun 1356 oleh Raja Lajos. Walaupun Kastil ini sudah lama dibangun, namun bekas keanggunan bangunan masih sangat terlihat walau sudah banyak yang rusak. Bangunan ini menjadi saksi bisu bagaimana peradaban dari masa pemerintahan Hungaria, Turki dan juga Uni Soviet. Bangunan Buda Castle ini menghadap ke arah sungai Danube yang menambah kecantikkan kastil.



Buda Castle at night (sumber: google)




Taken at Chain Bridge and Buda Castle as the background


Puas sudah kami memutari Budapest pada hari pertama. So far di hari pertama Budapest is beyond beauty that we've expected. Saatnya kami balik ke Hostel, buat masak makan malam sekalian pengiritan hihihihi.







Cheers,
Annisa A.