Rabu, 26 Agustus 2015

Pesona Tanjung Bira dan Bulukumba


Well, ada yang udah pernah ke Tanjung Bira? GUE UDAH DOOOOONG *sombong*. Buat yang belum tau  mengapa kalian harus ke Tanjung Bira, gue akan kasih beberapa alasan kenapa kalian harus masukin Tanjung Bira ke dalam #WishListBucket. Ok, let's check this out!


Tanjung Bira berada di Kabupaten Bulukumba, sebuah daerah tropis yang terletak di bagian timur provinsi Sulawesi Selatan. Daerah ini berjarak kurang lebih 200 kilometer dari kota Makassar, bisa ditempuh selama 5-6 jam dengan mobil. Tempat ini dijuluki sebagai "Butta Panrita Lopi" karena mempunyai objek wisata yang indah dan eksotis, jadi sayang banget untuk dilewatkan.


Tanjung Bira merupakan pantai pasir putih yang cukup terkenal bagi para turis mancanegara yang berada di Sulawesi Selatan. Pantai ini terkenal bersih, tertata rapi, dan air lautnya jernih. Di sini, para pengunjung dapat menyaksikan matahari terbit dan terbenam di satu posisi yang sama. Kawasan Tanjung Bira ini bisa dibilang kawasan transit. Dari sini, pengunjung bisa menyebrang ke pulau-pulau kecil yang letaknya tidak begitu jauh. Biasanya para turis mancanegara datang kesini dengan tujuan ke Pulau Selayar. Di sana memang merupakan kawasan konservasi bawah laut yang dilindungi, dikenal dengan nama Taman Nasional Taka Bonerate.




Kawasan Pantai Tanjung Bira dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti penginapan, villa, bungalow dan juga hotel yang harganya dimulai dari 100.000 sampai 1.000.000/malam. Penginapannya ada yang berada di ketinggian bukit, sehingga dari teras bisa langsung terlihat lautan lepas, ada juga yang berada di atas batu karang yang menjorok ke laut, sehingga bisa langsung terjun berenang di laut. Selain itu, pengunjung juga bisa menyewa perlengkapan diving dan juga snorkling, serta water sport dan juga kapal-kapal yang ada di sepanjang pantai untuk berkeliling atau pergi ke Pulau-pulau yang ada di sekitar Tanjung Bira.


Resort di pesisir pantai Tanjung Bira


Jernih banget kan airnya :)))


Gue dan teman-teman hanya sempat mengunjungi Pulau kambing dan juga Liukang Loe karena waktu dan juga biaya hahaha. Konon asal kata Pulau Kambing karena pulau tersebut tidak dihuni oleh manusia, melainkan oleh kambing. Di sana kami menyempatkan untuk bersnorkel serta diving.







Biota bawah laut





Pulau Kambing


Setelah puas bersnorkel, dijalan pulang menuju Pantai Tanjung Bira, kami menyempatkan diri untuk pergi ke penangkaran penyu di tengah lautan. Di sana kita bisa berfoto dan juga berenang bersama dengan penyu-penyu yang lucu itu loh. Untuk berenang bersama penyu dikenakan biaya 10.000 dan foto gratis.





Buja dan kembarannya :p


Jarum jam menunjukkan pukul 12 siang. Sudah saatnya kami pergi meninggalkan Tanjung Bira untuk kembali ke kota Makassar. Di perjalanan, kami menyempatkan pergi ke Kampung Phinisi. Kampung tersebut merupakan tempat dibuatnya Kapal Phinisi. Kapal Phinisi merupakan kapal kebanggaan pelaut Bugis-Makassar. Kapal tersebut dibuat dengan memegang teguh tradisi nenek moyang, yakni memadukan keterampilan teknis dengan kekuatan magis. Setiap tahap pengerjaan kapal harus didahului dengan upacara adat. Seperti, tahap penentuan hari baik untuk mencari kayu, biasanya jatuh pada hari ke-5 dan ke-7. Tahap selanjutnya adalah menebang, memotong dan mengeingkan bahan baku kayu. Selanjutnya, membangun kapal dan yang terakhir adalah meluncurkan kapal Phinisi ke lautan, yang harus dilakukan dengan upacara adat.


Saat mobil kami masuk ke kawasan perkampungan, mata kami dibuat takjub dengan kapal-kapal Phinisi yang yang sedang dibuat. Kapal-kapal yang dibuat biasanya adalah pesanan dari luar negeri yang akan dijadikan kapal pesiar. Rupanya, kepiawaian orang Bugis dalam membuat Kapal Phinisi sudah terdengar sampai ke mancanegara.


Kapal Phinisi dan model jadi-jadian :))





Cheers,
Annisa A.


Senin, 24 Agustus 2015

Korean Street Food: Jinjja Daebak!


Lapar dan melihat beberapa jajanan pinggir jalan di kota Seoul betul-betul merupakan salah satu cobaaan terberat yang Tuhan ciptakan.... #lebay


Semua orang tau kalau Korean Street Food sangat enak dan juga banyak variasinya. Ada beberapa banyak street food enak yang dijual tanpa membuat kantong jebol alias aman hihihi. Ya tapi jangan dibandingkan dengan harga jajanan street food di jakarta semacam gorengan dll ya. Harganya udah pasti jauh berbeda. Seperti sebuah ungkapan "Ada harga, ada rupa", itulah yang diusung oleh jajanan street food di Korea. Walaupun harganya lebih mahal, soal rasa boleh banget diadu! Hehehe...



1. Tteokbboki
Tteokbboki (spicy rice cakes) merupakan makanan yang paling klasik dari semua jajanan street food di Korea. Rasanya yang pedas dan manis membuat hidangan ini harus kudu wajib dicoba oleh semua orang yang mengunjungi Korea untuk pertama kalinya. Harganya sekitar 2000 Won per porsi.





2. Odeng 
Odeng  (fish cakes) merupakan jajanan yang paling murah yang bisa kalian temukan di jalanan. Hidangan ini ditusukkan pada sebatang tusukan dan berbahan dasar ikan yang sudah diolah (sejenis otak-otak). Odeng disajikan bersama dengan kuah kaldu yang sangat lezat yang lebih nikmat dimakan selagi hangat dan dalam cuaca dingin. Harga Odeng berkisar antara 500 - 1000 Won per tusuk.






3. Dakkochi
Dakkochi adalah jajanan street food olahan yang berbahan dasar ayam dan sayuran. Bahan-bahan tersebut ditusukkan ke tusukan. Pembeli bisa memilih jenis saus yang diinginkan, ada yang asin dan juga pedas-manis. Rasa Dakkochi sangat unik yang dijamin pasti buat kalian ketagihan kalau udah mencobanya fufufu.. Harga 3000 Won.


Dakkochi tanpa sayuran


Dakkochi



4. Kimbap
Kimbap atau sushi ala Korea ini juga termasuk salah satu jajanan street food yang banyak digemari. Hidangannya berbahan dasar rumput laut, nasi dan juga sayuran. untuk seporsi Kimbap di hargai 2500 Won.



  

5. Nakji-Gguri a.k.a Roasted Octopus 
Merupakan salah satu makanan yang wajib dicoba bagi para seafood lovers! Enak paraaaaaahhhh........ Untuk saus dan juga taburannya sama persis seperti Takoyaki dari Jepang. Setusuk Nakji-gguri cukup merogok kocek 3000 Won.





6. Hotteok a.k.a Filled Pancakes
Hotteok merupakan hidangan yang berisi kacang, gula merah dan juga cinnamon kemudian digoreng atau juga di panggang. Hidangan manis ini biasanya dimakan saat musim dingin atau juga bisa dimakan sebagai makanan penutup di musim panas. Untuk seporsi Hotteok dihargai 1000 Won.




7. Delimanjoo 
Delimanjoo berasal dari kata 'delicious' dan juga 'manjoo'  dalam bahasa Korea atau yang biasa dikenal dengan 'dumplings'. Tekstur kue ini renyah di luar tetapi lembut dan creamy di dalamnya. Yummieeeee!! Untuk 10 Delimanjoo dihargain 2000 Won.





8. Tornado Potato
Jajanan ini pertama dikenal oleh masyarakat Korea pada tahun 2007. Makanan ini adalah kentang yang dipotong secara memutar sehingga menyerupai bentuk tornado dan digoreng sampai renyah. Kalian bisa menambahkan bubuk perasa dengan rasa sesuai selera, yaitu cheese dan juga onion powder. Harga untuk setusuk Potato Tornado adalah 2500 Won.





9. French Fry Corn Dogs
Hidangan ini merupakan modifikasi dari hidangan hotdog. Yang membedakan antara corndog dan hotdog ialah penampilannya dan juga komposisinya. Corndog disajikan sama seperti hotdog, namun tambahannya diberikan adonan kentang yang dilumerkan di potongan sosis yang sebelumnya sudah ditusukkan lalu kemudian digoreng. Nom nom nom..... Harga Corndog ialah 2500 Won.





10. Boonguhbbang a.k.a Kue Ikan
Kue ini dibentuk menyerupai ikan, sehingga dinamai kue ikan. Boonguhbbang diisi oleh pasta kacang merah. Hampir sama seperti Delimanjoo, tekstur kue ini renyah diluar dan sangat lembut didalam. Harganya 1000 Won.





11. Longffle a.k.a Long Waffle
Salah satu jajanan yang paling unik dan paling enak yang ada di Korea. Longffle merupakan singkatan dari Long Waffle (Waffle panjang) #Eaaaaaaaa... Soal rasa engga perlu ditanya lagi. Waffle panjang yang di atasnya diberi ice cream dan juga sirup pilihan rasa, mulai dari rasa stroberi, coklat dan bluberi. Untuk seporsi Longffle dihargai 2500 Won.





12. Jipangi Ice Cream
Engga bisa dipungkiri kemasyuran Jipangi Ice Cream ini sampai mewabah juga di Indonesia. Ice Cream Cone berbentuk huruf "J" ini sayang banget kalau kalian lewatkan. Hidangan ini terdiri dari dua rasa, yakni vanila dan coklat. Harganya sekitar 2000 Won.





Bisa dibilang jajanan street food di Korea sangat kreatif. Selain banyak jenisnya, penampakan dan rasanya juga lucu dan enak bingit! Kalau ditanya jajanan favorit selama di sana, saya udah pasti engga bisa jawab hehe. Karena semuanya enak-enaaaaaaaaak xD  Semoga engga pada ngiler ya setelah baca postingan ini :p





Cheers,
Annisa A.

The Main Palace: Gyeongbokgung Palace


Gwanghwamun gate tepat berada di depan pelataran Gwanghwamun Square. Banyak orang terlihat sudah memadati lapangan di depan gerbang Gwanghwamun. Ternyata saat itu pukul 11 siang, ada pertunjukan dari penjaga Istana Gyeongbokgung. Beruntungnya saya bisa melihat upacara pergantian penjaga istana. Pas banget waktunya :))


Di depan Gwanghwamun gate


 Pertunjukan Pergantian Penjaga Gyeongbokgung Palace


Gate pertama menuju Gyeongbokgung Palace


Gate kedua menuju Gyeongbokgung Palace


Gyeongbokgung Palace termasuk dari 4 istana besar dan merupakan istana terbesar yang dibangun pada masa Dinasti Joseon. Istana ini aslinya didirikan pada tahun 1394 oleh seorang arsitek Korea pada masa itu, Jeong Do Jun. Namun, istana ini hancur saat invasi Jepang pada tahun 1592-1598 sehingga istana ini mengalami pemugaran pada tahun 1860 dengan jumlah 330 bangunan yang terdiri dari sekitar 5.800 kamar. Bayangin aja, besar sekali istana ini ya! Istana ini terletak di bagian utara kota Seoul dan orang-orang sering menyebut istana ini dengan nama Bugwol.


Geunjeongjeon


Gyeongbokgung Palace ini berdiri di atas lahan seluas 180.000m persegi. Istana ini dikelilingi oleh 4 gerbang utama. Di sebelah utara ada gerbang Gwanghwamun, di sebelah selatan gerbang Sinmumun, di sebelah timur gerbang Yeongchumun dan di barat gerbang Geonchunmun. Di dalam komplek istana, ada beberapa bangunan utama seperti Geunjeongjeon, Jagyeongjeon, Gyotaejeon,  Gyeonghoeru dan Hyangwonjeong. Geunjeongjeon merupakan ruangan tahta raja yang terdapat singgasana raja, yang letak bagunannya berada di tengah-tengah Gyeongbokgung Palace. 


bagian dalam Geunjeongjeon "Singgasana Raja"


Jagyeongjeon merupakan tempat ibunda dari raja (Ibu Suri) beristirahat. Sementara Gyotaejeon merupakan tempat peristirahatan permaisuri. Tempat ini sangat bagus karena langsung berhadapan dengan Gunung Amisan. Tidak jauh dari Geubjeongjeon, terdapat kolam teratai yang sangat indah, yaitu Gyeonghoeru dan Hwangwonjeong. Hyeonghoeru sendiri merupakan tempat dimana orang-orang penting dari negara lain bertemu, dan juga tempat festival-festival khusus diselenggarakan. Hwangwonjeong terletak di belakang tempat peristirahatan, dan ada di halaman belakang Jagyeongjeon dan Gyotaejeon. Gaya arsitektur dari Hwangwonjeong memanfaatkan pemandangan Gunung Amisan yang terletak di belakangnya, sehingga menghasilkan pemandangan yang sangat menakjubkan. Di sana juga terdapat perpustakaan (Sujeongjeon) dan ruang kerja (Sajeongjeon) untuk raja.


Jagyeongjeon tempat tinggal Ibu Suri


Gyotaejeon tempat tinggal Permaisuri


Gyeonghoeru


Hwangwonjeong


Jaseondang Hall tempat tinggal putra mahkota 


Tidak terbayang bagaimana kehidupan raja dan permaisurinya pada jaman waktu itu. Istananya saja sampai sekarang masih terlihat begitu megah dan sangat terawat. Berarti, dahulunya pasti lebih bagus dari pada sekarang ini ya.. Betapa majunya peradaban mereka sejak dahulu. Itulah mengapa saya sangat suka mengunjungi situs-situs bersejarah. Serasa membaca buku sambil menonton tv. Seru banget!!



di depan Geunjeongjeon


Si Oppa kaku amat kaya kanebo kering :))))


Untuk masuk ke Gyeongbokgung Palace bisa menggunakan Integrated Ticket seharga 10.000 Won, yang dapat di beli di depan pintu masuk istana. Tiket itu bisa digunakan ke 4 Palace lainnya + Jongmyo Shrine.





Cheers,
Annisa A.




Informasi tambahan:

Ditutup setiap hari Selasa


Jam Operasi:
Januari - Februari             09.00 - 17.00
Maret - Mai                      09.00 - 18.00
Juni - Agustus                  09.00 - 18.30
September - Oktober        09.00 - 18.00
November - Desember     09.00 - 17.00


Jadwal Tour:
Tour dimulai di depan Information Center di Heungnyemun Gate
Durasi 1 - 1,5 jam
Bahasa Inggris      11.00, 13.30, 15.30
Bahasa Jepang      10.00, 12.30, 14.30
Bahasa China        10.30, 13.00, 15.00


Biaya Masuk:
Dewasa (19-64 tahun)       3.000 Won
Anak-anak (7-18 tahun)    1.500 Won


Cara ke sana:
1. Gyeongbokgung Palace Station (Subway Line 3), Exit 5
2. Gwanghwamun Station (Subway Line 5), Exit 2



Senin, 17 Agustus 2015

Itinerary Seoul Trip



Jauh-jauh hari, dari setelah nge-booking tiket pergi ke Seoul, saya langsung googling dengan keyword "sightseeing in South Korea", "must visit place in Seoul" sampai langsung "Seoul trip itinerary". Setelah udah cekidot-cekidot tempat yang kece-kece, barulah disesuaikan dengan anggaran jalan-jalan kami bertiga selama di sana. Awalnya kami mau banget sekalian pergi ke Pulau Jeju, tapi pas liat tiket pesawat yang muahal dan juga pas dipikir-pikir ternyata lagi musim dingin, maka kami putuskan untuk mencoret Pulau Jeju dari itinerary kami huhuhu (But promise, I'll come back to South Korea and go to Jeju Island!). Lalu kami juga memasukkan Busan, tapi karena missed informasi booking Korail ke Busan, akhirnya dengan lapang hati dan lapang dompet waktu 10 hari kami habiskan hanya di Seoul dan sekitarnya huehehehehe... 


Buat itinerary bisa dibilang gampang-gampang susah-susah-susah-susah. Saya harus menyesuaikan budget, tenaga dan keinginan kami bertiga selama di Korea. Saat trip ini saya pengen banget (kalo bisa) ke semua tempat shooting drama-drama Korea dan ke kantor-kantor agensi artis-artis sana fufufufu #FanGirlingModeON! Sementara Cyn (sohib saya) yang juga suka drama Korea manggut-manggut aja, cuma doi pengen nyobain semua makanan khas Korea serta juga belanja kosmetik tentunyah :)))) Kalau Pyo mah ngikutin gimana kita berdua aja huehehehe.. Kami memutuskan untuk mencari penginapan di pusat kota yang dekat dengan banyak objek wisata dan tempat belanja. Pilihan kami jatuh di daerah Myeongdong. Selain dekat dengan subway (2 menit jalan kaki), penginapan kami dekat dengan pusat perbelanjaan; Myeongdong Shopping Center dan Namdaemun market hohohoho..


So, tanpa panjang lebar lagi, berikut adalah itinerary kami bertiga selama berada di Seoul dan sekitarnya. Let's Cekidot!



Day 1

- Namdaemun Market
- Hongdae (Hongik University, Street Performance, Hello Kitty Cafe, dll)



NOTE:
Berhubung di hari pertama, kami masih kaget dengan perubahan suhu yang drastis (sempat 0 derajat loh) maka kami sampai sore hari berada di kamar hotel untuk istirahat dan juga males keluar karena udara dingin banget! Setelah itu sekitar jam 3 kami keluar mengunjungi Namdaemun Market dan Hongdae. Di Hongdae, kami sampai tengah malam sekalian malam minggu cihuy!




Day 2

- Gwanghwamun Plaza
- Cheonggyecheon Stream
- Gyeongbokgung Palace 
- EWHA Womans University
- Sinchon Shopping Area


NOTE:

Pelajaran yang bisa dibagikan kepada teman-teman pembaca blog ini adalah jangan masukkan tempat belanja di itinerary kalian di hari awal, karena dapat mengakibatkan pembludakan pengeluaran T.T  (to be honest barang-barang di dekat EWHA University semuanya lucu-lucu dan murah-murah bangeeeetttt!)


Day 3

- Myeongdong Cathedral
- Myeongdong Shopping Area
- Dongdaemun Design Plaza (DDP)
- DOOTA Mall



NOTE:
Pelajaran masih berlaku, jangan masukkan tempat belanja di itinerary kalian di hari awal!!! T.T


Day 4

- Bukchon Hanook Village
- Changdeokgung Palace
- Changgyeonggung Palace
- Secret Garden
- Seoul Namsan Tower at night


Day 5

- Deoksogung Palace
- City Hall
- Insadong
- Ssamziegil
- Miss Lee Cafe
- Han River



Day 6

- Nami Island
- Petite France



Day 7

- Gangnam (SM Ent, FnC Ent, CUBE, JYP, dll)
- Itaewon
- Itaewon Land (Jjimjilbang)



Day 8

- Seoul Namsan Tower 
- Dongdaemun
- Myeongdong (Again! hoho)



Day 9

- Sinchon
- Hongdae
- Namdaemun Market
- Myeongdong


NOTE:
Hari terakhir kami habiskan untuk pergi kembali ke pusat-pusat perbelanjaan demi titipan-titipan teman *ALASAN!* dan ''menghabiskan uang receh" :))))



Bisa dilihat dari itinerary (cadangan) di atas, pada akhirnya kami semua salah fokus pada trip kali ini. Hampir setiap hari kami mengunjungi pusat perbelanjaan yang mengakibatkan kami lupa diri, kantong menipis dan juga menambah bagasi pesawat hahahahaha! Sebenarnya di itinerary awal kami juga memasukkan Lotte World yang ada di Jamsil dan juga Everland, apa boleh buat karena kami sudah terlalu "foya-foya" di hari-hari awal, kami merelakan kedua objek tersebut huhu. Tapi banyak cerita dan juga hal-hal lucu serta unpredictable yang kami alami selama disana yang justru menambah kegembiraan kami bertiga :D





Cheers,
Annisa A.