Kamis, 14 Mei 2015

Jjimjilbang di Itaewon Land



"Belum ke Korea kalau belum pernah mencoba Jjimjimbang!"


Itulah tulisan yang saya baca di beberapa blog saat menyiapkan itinerary ke Korea Selatan. Apa sih Jjimjilbang itu pikir saya awalnya? Jjimjilbang (찜질방) merupakan tempat pemandian umum khas Korea yang berukuran besar dan untuk masuk ke dalam para pengunjung harus menanggalkan baju alias berbugil ria. WHAAATTT???!!!! Tenang, walaupun para pengunjung diwajibkan untuk menanggalkan pakaian namun Jjimjilbang dipisahkan antara tempat mandi wanita dan pria, dan umumnya dilengkapi dengan bak mandi (hot tub), pancuran, sauna dan meja pijit. Hanya di tempat inilah para pengunjung diwajibkan untuk menanggalkan pakaian.


Di lantai lain bangunan, ada juga area yang dikhususkan untuk gabungan wanita dan pria yang biasanya dilengkapi dengan fasilitas kafetaria, ondol untuk duduk-duduk dan tiduran, TV, warnet (PC bang), tempat karaoke (noraebang), tempat Gym dan juga ruang tidur. Sebagian besar Jjimjilbang buka selama 24 jam penuh dan sangat ramai dikunjungi oleh keluarga Korea pada akhir pekan untuk relaksasi dan berendam.





Kami pergi menuju tempat Jjimjilbang di kawasan Itaewon yang bernama Itaewon Land. Kenapa kami memilih Jjimjilbang di Itaewon Land? Alasannya engga jauh-jauh karena setelah mengumpulkan informasi, diketahui kalau di sini pernah dipakai untuk syuting variety show We Got Married "Yongseo Couple" dan juga serial drama Secret Garden yang dibintangi oleh Hyun Bin oppa hohoho *fan girling Mode ON* Setelah membayar tiket masuk 8.000 Won per orang kami diberikan baju ganti berupa kaos, celana pendek dan handuk kecil serta kunci loker yang dapat dipakai seperti gelang. Pertama-tama kami masuk terlebih dahulu ke ruangan yang penuh dengan loker-loker kecil. Ruangan tersebut adalah tempat penyimpanan sepatu. Untuk informasi mengenai Itaewon Land bisa kalian cek disini.





Rak penitipan sepatu


Setelah menaruh sepatu di ruangan sepatu, saatnya pergi ke ruang baju ganti. Kami mengganti pakaian dengan baju kaos serta celana pendek yang telah dipinjamkan. Nah ada yang unik jika kita mengunjungi Jjimjilbang. Semua pengunjung akan diberikan handuk kecil, nah handuk kecil itu biasanya akan dibentuk seperti topi. Kami pun mencoba seperti yang sering ada di drama-drama Korea hahaha.


Kira-kira beginilah bentuk handuknya :D


Memasuki ruangan dalam, rombongan wanita dan pria dipisah. Begitu membuka pintu ke bagian pemandian, mata kami terbelalak dan kaget melihat pemandangan di depan kami, dimana orang-orang (wanita) yang bertelanjang bulat. Di ruangan yang luas itu ada banyak wanita yang tidak mengenakan pakaian sedang menonton TV dan mengobrol sambil berendam. Jujur, ini pertama kalinya saya melihat pemandangan 'horor' seperti itu zzz. Karena malu melihat wanita-wanita yang dengan santainya tidak mengenakan baju, maka kami bergegas pergi ke lantai atas untuk mencoba ruangan sauna.


Di lantai atas terdapat ruangan besar yang biasanya digunakan pengunjung untuk beristirahat duduk-duduk atau tidur-tiduran. Nah di ruangan ini sudah tidak dipisahkan antara wanita dan pria. Untuk duduk dan tiduran kami harus menggelar semacam karpet kecil dan juga bantal keras yang sudah di sediakan.


 '찜질방' atau Communal Room


Kafetaria



Di samping ruang berkumpul, ada juga kafetaria yang menyediakan berbagai makanan dan juga minuman untuk para pengunjung. Biasanya sambil duduk-duduk di ruang berkumpul, para pengunjung sambil memakan telur rebus yang dibeli di kafetaria. Puas meluruskan badan di ruang berkumpul, kami masuk ke kamar sauna yang suhunya mencapai 50°C. Kamar sauna tersebut berisi batu batu alam yang hangat dan juga tembok-tembok yang terbuat dari batu.


Cyn dan Pyo


Ternyata ada beberapa macam jenis sauna. Mulai dari yang bersuhu rendah (sauna es) hingga yang panas (sauna uap dari batu panas yang disiram dengan air) dan juga sauna tradisional Korea (dari batu-batu mineral yang dipanaskan atau lantai yang panas). Kami mencoba sauna tradisional Korea yang ruangannya terdiri dari baruan mineral yang panas suhunya bisa mencapai 50°C. Pas banget dengan kami para perantau yang sudah kelelahan dan kedinginan dengan udara Seoul selama seminggu dan butuh penyegaran serta istirahat. Kami pun menyempatkan untuk main ke PC bang atau kalau orang Indo lebih familiar dengan nama warnet. Dan engga lupa juga untuk pergi ke ruang Gym mencoba kursi pijat yang pernah dipakai sama Yongseo Couple hahaha.... Untuk menggunakan kursi pijat, kami membayar 500 Won untuk setiap 10 menit pemakaian.



PC bang


Kursi pijat yang buat ketagihan


Hampir seharian penuh kami berada di Jjimjilbang. Berada di sini sangat membuat kami ketagihan karena suhu udaranya yang bersahabat dibandingkan jika kami harus kembali keluar mengarungi kota Seoul yang sedang mengalami peralihan musim dingin ke musim semi. Ohya, Jjimjilbang ini juga bisa menjadi alternatif untuk para backpacker sejati karena hampir semua Jjimjimbang buka 24 jam dan kalian tentu saja bisa menginap di sini. So, bisa banget untuk menekan budget hotel ataupun penginapan hehe.. Pengalaman ber-jjimjilbang ria pastinya engga akan pernah terlupakan hihihi.



Cheers,
Annisa



Senin, 11 Mei 2015

Korean Food: Never Get Enough!


Saat traveling, selain wisata ke landmark tiap-tiap destinasi pasti engga terlepas dari yang namanya wisata kuliner. Selama di Korea tentu saya engga menyia-nyiakan untuk mencoba segala jenis makanan khas di sana. Sebelum berangkat, saya sudah membuat list makanan apa aja yang bisa dicoba. Berbekal referensi dari drama-drama Korea, akhirnya list makanan pun selesai dan hampir semua daftar yang dibuat bisa dicoba selama di sana hihihi.


Di Indonesia sudah mulai menjamur resto-resto Korea dengan cita rasa yang katanya sih udah rada mirip aslinya. Saya yang dasarnya doyan makan, beberapa kali mencoba resto-resto Korea di Jakarta dengan mencoba menu yang berbeda-beda, mulai dari Tteobokki, Bibimbap, Ramyeon, Kimchi, Kimbap, Korean Fried Chicken, dll. Rencananya sih mau membandingkan rasa, penampakan dan juga porsinya hoho.. Untuk ukuran rasa, semua makanan Korea yang dicoba di sana mempunyai cita rasa asam, segar dan sedikit pedas. Perbedaan rasa makanan korea versi resto made in Korea dengan resto korea made in Indonesia adalah kalo versi indonya makanannya lebih gurih dan berani bumbu, sedangkan makanan asli di korea lebih orisinil dan segar :D Dan untuk ukuran porsi, versi Korea jangan diadu, porsinya banyak banget! Harusnya untuk setiap porsi makanan bisa untuk sharing, tapi karena kami bertiga suka makan, toh akhirnya pesan sendiri-sendiri dengan menu yang berbeda hohoho... So daripada kelamaan, saya mau menunjukan (baca: pamer) makanan apa aja yang udah dicoba selama berada di Seoul fufu. Let's check this out!



1. Kimchi 
Di setiap menu masakan Korea, pasti Kimchi selalu menjadi temannya. Hidangan dikenal sebagai makanan sampingan wajib bagi orang-orang Korea. Apapun menunya, Kimchi selalu ada. Kimchi merupakan makanan yang difermentasikan dan terbuat dari  irisan sawi putih atau lobak yang diberi bumbu bawang putih, bawang bombay, jahe, garam dan bubuk cabai. Menurut eon-eon resto tidak ada satu makanan pun di Korea yang dihidangkan tanpa menyajikan makanan ini. Hampir di semua resto, makanan disajikan secara gratis hihihi. Ohya, sekarang Kimchi sudah banyak dimodifikasi menjadi makanan enak lainnya, seperti Pancake Kimchi, Kimchi Bread, Kimchi Soup ataupun Friedrice Kimchi.




2. Tteobokki
Makanan ini termasuk salah satu jajanan street food yang paling heits di Korea. Bahan dasar makanan ini terbuat dari kue beras (tteok) yang dibentuk pipih panjang. Tteobokki disajikan bersama saus berwarna merah (gochujang), yaitu saus pasta yang sudah difermentasi beserta irisan eomuk (bakwan ikan). Hidangan dimasak dengan saus gochujang sampai sausnya mengental. Untuk rasa, dari beberapa Tteobokki yang ada di berbagai resto, ada yang pedas dan ada juga yang tidak. Tteobokki terpedes yang sudah dicoba adalah saat menyambangi Miss Lee Cafe. Gilaaaaaaaa Tteobokki disana pedeus banget untuk saya yang engga doyan pedes hehe. Tapi emang pedes banget sih. Saya sampai harus minum setiap menyuap Tteobokki itu bzzz. Kisaran harga makanan ini beragam, kalau beli di pinggir jalan harganya sekitar 3000 Won per porsinya. Kalau di resto, harganya berada dikisaran 3000-6000 Won.



Tteobokki di Miss Lee Cafe


Tteobokki di resto dekat guesthouse



3. Bibimbap
Bibimbap merupakan jenis masakan nasi dicampur dengan berbagai jenis sayuran matang di atasnya dan dihidangkan di mangkuk besar berbahan logam yang bisa membuat makanan tetap hangat. Jenis sayuran yang ada di dalam makanan ini sangat beragam. Ada irisan wortel, jamur, mentimun, tauge, sayuran hijau, sedikit campuran daging dan diberi telur mata sapi setengah matang serta diberi taburan seaweed. Jangan lupa untuk mencampurkan saus gochujang ke dalam Bibimbap. Cara makannya adalah dengan mengaduk nasi beserta isinya. Untuk semangkuk Bibimbap dikenakan harga sekitar 6000-8000 Won. Menurut saya makanan ini ialah makanan yang paling masuk ke lidah orang Indonesia hehe.







4. Samgyetang
Samgyetang merupakan sup ayam ginseng yang dihidangkan bersama nasi serta berbagai side dish (kimchi dkk). Hidangan ini dikatakan mempunyai khasiat yang bagus untuk orang yang sedang sakit karena kaldu dari sup ini mengandung ginseng yang baik untuk metabolisme tubuh. Rasa dari Samgyetang ini sama seperti sup ayam versi Indonesia, gurih namun ditambah dengan rasa segar dari ginseng serta jahenya. Seporsi Samgyetang ialah 7000 - 8000 Won. Makanan ini cocok banget untuk kami yang kecapean muter-muter dan butuh asupan energi ekstra.





5. Gogigui a.k.a Korean BBQ 
Buat kalian yang mau banget ke Korea, wajib banget memasukkan hidangan sebagai makanan yang harus dicoba, yakni Gogigui. Namun, bagi orang muslim, lumayan sulit untuk menemukan restoran Korean BBQ berlabel halal, karena biasanya mereka menyajikan daging babi (Samgyupsal). Akhirnya setelah di daerah Itaewon barulah saya berani mencoba Beef Korean BBQ karena di daerah ini banyak terdapat warga asing yang menetap dan juga terdapat satu-satunya masjid besar yang ada di Seoul. Hidangan ini disajikan dengan sayur selada serta nasi. Biasanya potongan daging akan dilipat ke dalam sayur selada beserta nasinya. Untuk seporsi hidangan ini harga yang dipatok lumayan buat kantong tepos. Satu porsi dengan berat bersih 100gr dihargai sebesar 19.000 Won. UWOOOHHH MAHAL BINGIT!! Memang segala jenis daging di Korea dihargai dengan sangat mahal. But, experience is priceless right? hehe...


Porsi buat bertiga. Hiks


6. Kimbap
Kimbap ini merupakan makanan sejenis sushi ala Korea yang digulung dan berisi macam-macam sayuran dan juga daging. Jujur saya tidak sempat membeli makanan ini di resto ataupun di pinggir jalan karena ragu apakah berisi daging sapi atau bukan. Tapi, akhirnya begitu mampir ke GS 25 ataupun 7 Eleven ternyata dijual juga Kimbap dalam bentuk kemasan dan ada yang berisi daging tuna hihi. harga untuk satu kemasan Kimbap di GS 25 ataupun di 7 Eleven dijual dengan harga 2000 - 3000 Won. Jangan salah, porsinya banyak banget loh. Bisa untuk dua orang. Biasanya nih, kami beli Kimbap sebagai emergency food kalau jatah uang harian kami sudah habis dan ingin merakyat (Baca: engga mampu makan di resto) hahaha... 



Kimbap kemasan ala GS 25


7. Korean Fried Chicken
Menurut orang Korea, Korean Fried Chicken ini ada karena kecintaan masyarakat Korea terhadap salah satu resto 'fried chicken' cepat saji yang berasal dari Amerika. Namun, karena harganya yang mahal akhirnya mereka mencoba untuk membuat fried chicken ala mereka sendiri. Sampai terciptanya Korean Fried Chicken ini. Berbeda dari western fried chicken, korean fried chicken memiliki berbagai rasa, seperti rasa pedas, gurih dan juga manis. Saya coba makan langsung di salah satu resto korean fried chicken di daerah Hongdae, Noona Hooldak. Yang lucu dari setiap resto korean fried chicken di sini, selalu disajikan kimchi dkk sebagai side dish. ENAK BANGET! Walaupun ayamnya tidak sebesar ayam yang dijual di KFC ataupun McD tapi soal rasa mereka engga kalah loh, justru menurut saya lebih enak dan harganya jauh lebih murah. Sebagai perbandingan saat kami makan di Noona Hooldak, pengeluaran kami bertiga untuk 1,5 ekor ayam (+/- 15 potong), kentang goreng, sebotol Soju dan sekaleng Cola hanya sebesar 24.000 Won. Harganya sangat jauh saat kami mencoba makan di rest KFC di City Hall. Untuk satu bucket ayam isi 9 potong dan 3 minuman cola kami harus mengeluarkan 37.000 Won. Lumayan jauh banget kan huhuhu.  



Korean Fried Chicken at Noona Hooldak


8. Ramyeon
Ramyeon adalah masakan dari korea yang berbahan dasar mie. Ramyun yang saya coba saat di Seoul adalah ramyun cepat saji yang dibeli di 7 Eleven, yaitu Shin Ramyun (di Indonesia juga udah ada ya haha). Tapi rasanya sedikit berbeda karena ternyata yang saya coba sedikit lebih asam dan pedas jika dibandingkan dengan shin ramyun yang udah pernah dicoba di Indonesia. Harganya membuat saya sedikit shock karena jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan harga shin ramyun yang ada di Indonesia. Per kemasan dijual seharga 3000 Won atau sekitar 30 ribu rupiah.




9. Kimchi Bokkeumbap (Nasi Goreng Kimchi)
Nasi Goreng Kimchi atau yang disebut Kimchi Bokkeumbap merupakan salah satu makanan favorit saya selama di Seoul. Rasanya yang asam, segar dan gurih membuat saya selalu lahap untuk memakannya. Apalagi kalau sudah cape seharian berjalan kaki ditambah saat itu udara Seoul yang sedang dingin-dinginnya. Kami selalu menyempatkan untuk mampir ke resto di dekat guesthouse yang ada di Namdaemun Market. Cara makan yang paling nikmat saat menyantap nasi goreng kimchi ini adalah mengaduk telur mata sapi setengah matang ke dalam nasi gorengnya. Yummmiiiii! Enak bangeettt! Untuk seporsi Kimchi Bokkeumbap ini dihargai 6000 Won.





10. Haemul Pajeon a.k.a Seafood Pancake
Saya mencoba Haemul Pajeon atau seafood pancake ini saat berada di Nami Island. Hidangan ini terdiri dari macam-macam seafood seperti udang dan cumi-cumi serta ditambah dengan sauran dan juga potongan cabai. Rasa dan penampilan makanan ini sedikit banyak seperti Fu Yung Hai. Tapi yang berbeda adalah saus nya. Jika Fu Yung Hai sausnya berasa manis, namun pada Seafood Pancake ini rasanya asin karena adonan masakan ini sedikit manis. Porsinya pun cukup besar, ada sekitar 8-10 potongan. Untuk seporsi Haemul Pajeon yang kami makan di Nami Island dihargai sebesar 7000 Won.





11. Mandu
Mandu atau yang biasanya dikenal dengan nama dumplings adalah sejenis makanan dengan bahan dasar olahan daging ikan dicampur dengan sayuran dan dibungkus oleh kulit pangsit. Kalau diliat rupanya hampir mirip seperti siomay. Hidangan ini bisa disajikan dengan cara dikukus ataupun digoreng dan bisa juga dicampur dengan olahan lainnya seperti Mandu Guk (Mandu Soup) ataupun Noodles Mandu. Seporsi Mandu goreng dihargai 5000 Won. 




Steam Mandu


Mandu Guk a.k.a Dumping Soup 


12. Dubu Kimchi

Dubu kimchi adalah aneka makanan kimchi yang mencampurkan tahu sebagai pasangannya. Sebetulnya engga ada yang istimewa sama makanan ini, tapi berhubung saya kepo buat mencobanya akhirnya kami memesan Dubu Kimchi di Myeongdong dengan harga 5000 Won.







Cheers,
Annisa A.