Selasa, 30 September 2014

Buah Tangan Kota Malang


Masih dalam rangka Bromo Trip, berhubung kedatangan kami (temen-temen dan gue) ke Bromo via kota Malang, jadilah free satu hari sebelum naik ke Bromo  dimanfaatkan buat keliling kota. Kami tiba di Stasiun Malang pukul 08.24 pagi. Total perjalanan dari Jakarta sampai Malang memakan waktu 16,5 jam yang udah termasuk 1 jam ngaret pemirsah hahahazzzz *pijit-pijit pantat*



Pukul setengah sembilan pagi, begitu keluar dari Stasiun Malang teman-teman dan gue udah ditunggu oleh Haqqo dan Wiwit yang sehari berangkat lebih awal dan juga driver yang akan menemani kami selama Bromo Trip ini. Rencana kami pada hari pertama akan mengunjungi Museum Angkut yang ada di Kawasan Wisata Batu, Malang. Gue yang belum sarapan, akhirnya sarapan pecel plus ayam goreng dan bakwan jagung seharga Rp. 10.000,-. Enak, kenyang dan murah :)))



Ini pertama kalinya buat gue dan temen-temen ke kota Malang. Jadi kami sangat excited! Hoooooo jadi ini toh Malang, mirip-mirip dikit sama Jogja ya.... Kata gue dalem hati. Kami melewati kawasan sekolah dan juga kampus. Rata-rata kampus di sana besar dan punya lapangan luas. Berbanding terbalik kalo dibandingin sama kampus-kampus di Jakarta yang punya lahan kecil, lapangan juga kecil. Sekalinya ada lapangan gede, eh dipake buat parkiran bzzz.



Karena kepagian, kami sempatkan untuk mampir sebentar ke Alun-alun kota Batu. Kota Batu sendiri terletak hanya 15 km dari kota Malang. Wilayah kota ini ada di ketinggian 700-1200 m dari permukaan laut, jadi wajar aja kalo kota ini dingin-dingin enak buat orang Jakarta hehe. Di Alun-alun, ada yang menarik perhatian gue, yaitu Bianglala besar dan warna-warni. Kalau mau naik, cuma dipungut biaya Rp. 3.000,-. Murah beneerr. Ohya, kami juga sempet minum air jeruk murni di depan Alun-Alun Batu. Harganya Rp. 5.000,- dan seger banget! Manis ga perlu pake gula.





Alun-Alun Batu

Bianglala Alun-alun 'cuma' 3ribu


selfie pertama kami :)))


Air jeruk murni


Setelah itu, kami bergegas ke Jatim Park 2 atau yang lebih dikenal dengan nama Batu Secret Zoo. Disana kami hanya berfoto-foto ria, engga masuk karena waktu yang mepet. Foto-foto di depannya aja bagus, apalagi di dalemnya yah. Huaaaaaaa nyesel kenapa di Malang cuma sebentar huhuhu.



single menahun meluk buaya :)))))


 Kegirangan di depan Museum Satwa

Secret Zoo


Pukul setengah dua belas, kami berangkat menuju Museum Angkut. Ternyata, parkiran yang tadinya masih sepi sudah padat dengan mobil-mobil. Tarif masuk Museum Angkut sebesar Rp. 85.000,- sudah termasuk entry masuk ke Museum Apung. FYI, kalau kalian bawa kamera dikenakan biaya Rp. 30.000,-. Kok gitu? Kata mbak-mbaknya, "Karena kami jual view, mbak..". Okeh!




 Spoiler Museum Angkut ;p

Spoiler Museum Angkut ;p


Setelah puas foto-foto di Museum Angkut, jam udah menunjukan pukul 3 sore, kami yang udah kelaparan memutuskan untuk makan di Pasar Apung, persis di samping Museum Angkut dan masih di dalam satu kawasan wisata. Setelah muter-muter cari makanan, gue memutuskan untuk memesan Cui Mie Ayam Crispy. Harganya cuma Rp. 12.000,- ajah. Perut kenyang, hati senang! Sekilas Cui Mie dan Mie Ayam keliatan sama, cuma yang membedakan sayurannya saja. Kalau Mie Ayam biasa pakai sawi, Cui Mie pakai daun selada. Setelah selesai, kamipun melanjutkan perjalanan menuju penginapan yang berada di kawasan Bromo yang menghabiskan waktu perjalanan kurang lebih 3 jam.




Pasar Apung, semacam Floating Market Lembang 


Penampakan Cui Mie. Enak! :3




Cheers,

Annisa A.

Selasa, 23 September 2014

Local Fest 2.0 2014


Jumat 19 September kemarin gue secara engga sengaja dateng ke acara #AGJ (Anak Gaul Jakarta). Awalnya gue yang iseng abis nonton film, males untuk langsung balik pulang. Kok SNP (Setelah Nonton Pulang) banget abis nonton balik ya? hehe. Nah acara yang lagi happening dan heits di dunia persosmed-an tak lain dan tak bukan adalah Local Fest. 








Local Fest kali ini diadakan di Grand Indonesia. Sepengetahuan gue yang sebenernya ga tau dan cuma sotoy aja, acara ini (kayanya) dilakukan beberapa kali dalam setahun dan diadakan sebagai wadah bagi enterpreneur-enterpreneur muda Indonesia dan brand local indo untuk memperkenalkan produk mereka. Which is ada sepatu, baju, tas-tas, aksesoris cewe dan cowo sampai pajangan bantal, tulisan dan gambar kanvas dan juga pajangan kaca. Engga cuma barang-barang, ada juga kuliner yang engga kalah mengiurkan. Ada jamur crispy, burger, sushi, nachos, berbagai macam juice sampe jual rendang juga ada (bukan sembarang rendang karena yang jual adalah Asta RAN hoho). 



So, setelah bayar uang masuk sebesar Rp. 10.000, gue dan temen merangkap partner #jomblohore, Haqqo masuk ke acara Local Fest. Pertama masuk, banyak stand-stand yang menjual berbagai jenis makanan. Jujur, gue langsung skip sama bagian ini karena engga mau tergiur oleh makanan-makanan enak itu. Asyeeeeemmmm. Tujuan kami langsung ke bagian stand yang menjual tas, baju dan teman-temannya. "Inget Nis, liat-liat aja ya jangan beli. Tahan tahan....", janji gue dalem hati. Tapi, janji tinggallah janji... Banyak barang dan pernak pernik lucu yang ada di stand-stand Local Fest. Dari harga yang masih bersahabat dengan kantong sampai harga yang out of budget. Gue akhirnya tergiur untuk membeli celana dan juga outer. Eng Ing Eeeeenggggg




salah satu stand brand pakaian di Local fest


Stand pernah pernik lucuuuuu




Menurut gue, acara local fest ini juga sekalian sebagai ajang cuci mata bagi para #AGJ (buat gue juga sih :p), selain alasan belanja tentunya. Banyak juga anak-anak gaol Jakarta yang dateng buat sekedar biar diangep eksis ataupun 'beneran' belanja. *jangan Suudzon Nisaaaaaa* No, nooooo I'm just kidding! Whatever your reason is, itu hak kalian semua kok hehehe. Peace yooo ;)



Stand Buy Pick Me Up


Es "kelapa serut dan ketan item"


alat dapur yang cantik ;)


Seru juga ternyata dateng ke acara Local Fest ini. Banyak barang-barang lucu yang siap untuk dibeli pun dibawa pulang yang berakibat pundi-pundi rupiah beterbangan. Dan juga (yang paling penting nih) bisa sambil cuci-cuci mata, kan kali aja gitu ketemu jodoh. Eaaaaahh ;p





Cheers,

Annisa A.

Senin, 22 September 2014

New Experience at Sombrero


Pertama-tama apa yang terbesit dipikiran kalian kalau denger kata 'mexican'? Pasti langsung terngiang di otak kata-kata Telenovela macam Marimar, Carita de Angel, Amigos x Siempre, Dulce Maria, Cowo ganteng dan seksi kaya Enrique Iglesias, Diego Luna, Luis Fernando, Nadal, Pedro dan Santiago atau makanan enak macam Nachos, Taccos, dan juga Churros. Oke sip, di otak gue kebanyakan cuma telenovela dan cowo ganteng.... 



So, for the first time, gue dan temen gue yang merangkap partner #jomblohore, Haqqo mencicipi mexican food di sebuah resto di Grand Indonesia, namanya Sombrero. Usut punya usut, kata 'Sombrero' mempunyai arti nama topi khas dari Meksiko. Alesan kami untuk makan disini tidak lain dan tidak bukan adalah rasa kepo kami akan mexican food yang dari dulu pengen banget dicobain tapi engga tau resto mexican food adanya dimana (kan bisa gugel nis? bzzz).




Sombrero 'topi khas Meksiko'

Interior Sombrero

Kebetulan hari itu Sombrero sepi banget. Pengunjungnya cuma kami berdua, Haqqo dan gue. (Mungkin karena kami datang di jam-jam tanggung). Jadi lumayan lah kami bisa pilih spot tempat duduk bagus hehe. Begitu melihat buku menu, karena gue yang saat itu lagi kelaperan memilih menu nasi sebagai menu utama gue. Gue memilih menu Crunchy Mexican Chicken, dan Haqqo memilih menu Mexx-Izza. Untuk minum, pilihan kami standar banget, cuma hot tea dan ice lemon tea. Nothing special :p Sebagai tambahan, gue pesen nachos lagi buat iseng-iseng sambil tunggu pesanan kami dateng.




 penampakan crunchy mexican chicken 
(sumber google)



penampakan Mexx-Izza
(sumber google)


Diliat dari menunya keliatan sangat menggiurkan bukan? Yes, that's right. Makanannya enyaaakkkk! Tapi sayang buat ukuran perut orang Indonesia terlalu sedikit. Tapi it's okay buat gue yang emang ga bisa makan banyak hahahaha *dusta pemirsah*. Menu pesanan gue, Crunchy Mexican Chicken terdiri dari nasi goreng ala Meksiko, rasanya enak pedes-pedes gurih sedikit asam gitu, tapi enak! Terus ada chicken fillet di goreng kering pake tepung, rasanya gurih juga plus atasnya disiram oleh saus yang rasanya kaya saus blackpapper Steak, but more deliciouuussss. Dan juga sedikit nachos dan sayuran brokoli dan wortel diatas nasi sebagai pemanis. Ga sampe 15 menit, langsung ludes masuk ke perut gue. Sementara menu yang dipesen Haqqo, Mex-Izza adalah pizza ala Meksiko yang terbuat dari campuran saus Sombrero (saus alpukat dan saus tomat), keju, daging giling, ayam dan sayuran yang disajikan diatas kulit tortila. Rasanya ga usah ditanya, sama kaya gambarnya ENAK dan SEGAR! Nachos yang gue pesen buat iseng-iseng tunggu pesanan menu utama ternyata enak juga pemirsah! Mungkin efek laper ya.. Nachosnya ditaburi sama bubuk cabe, jadi sedikit spicy tapi masih bisa ditolerir sama mulut dan lidah gue :))


Harga menu makanan di Sombrero berkisar Rp. 45.000-Rp.75.000. Untuk menu minuman berkisar Rp.18.000-Rp.40.000. Harga yang sooo sooooo lah untuk rasa makanan, tapi engga buat ukuran porsi (perut orang Indonesia) hehehe. Tagihan bill kami engga sampai Rp. 200.000 untuk tiga jenis menu makanan dan 2 minuman. 


That was my new experience at mexican resto and tried some mexican foods. Yang terpenting perut (lumayan) kenyang, hatipun senang, dompetpun aman hehehe..




Cheers,
Annisa A.

Minggu, 21 September 2014

#20factsaboutme




Karena ngepost #20factsaboutme lagi ngehits abis, plus ternyata gue juga ditag oleh beberapa temen-temen.... Maka gue, Annisa Asanti akan ngepost #20factsaboutme di sinih. (Karena ngepost di instagram is too mainstream :p) 



So here I go, #20factsaboutme :


1. Geminian. Selayaknya orang yang berbintang gemini, termasuk golongan moody, plin-plan, bosenan (in someways), tapi juga ga enakkan.


2. Family girl type. My family always come first. Second is my (crazy) friends :))).


3. Pelor. Nempel Molor. Gue bisa tidur dengan keadaan abnormal dan waktu tidurpun sangaaaaaat panjang.


4. Phobia sama Cicak. Sering ga tidur karena ada cicak di atap tempat tidur dan langsung ngebayanin kalo itu cicak jatuh. &!*(^%&%!Q^$^$%#$$(!! AAAAKKKKKKKKKK


5. Pemimpi tingkat tinggi dan over thinker.  Suka ngayal ga jelas dan kemana-mana. Kalau gue begini.... Kalau gue begitu.... Andai gue begini... Andai gue begitu.... 


6. Percaya dengan love at the first sight, but (I guess) no for a second chance...


7. Had a BIG crush at Ricardo 'Kaka' Izecson dos Santos Leite sejak jaman smp. Menurut gue cuma dia cowok yang mendekati sempurna hihihi. 


8. Cegibol. Cewe Gila Bola. Pertama suka klub dan negara sepakbola adalah Juventus dan Italia. Semenjak jaman SMP suka sama AC Milan. Saking sukanya pernah seminggu nangis gegara AC Milan kalah di UCL lawan Liverpool. For now, AC Milan, Arsenal, Brasil and Germany.


9. Gigi gue yang sekarang adalah hasil dari 6 tahun pake behel. Dan pernah nyaris 1 tahun engga kontrol ke dokter gigi. Hahahaha jorok beneerrrr :)))


10. Punya kebiasaan buruk gigit kuku sampai saat ini.


11. Ga suka pedes. Yes, I CAN live without cabe.


12. Memakai hijab sejak umur 22 tahun. 


13. Suka denger musik bukan berdasarkan genre-nya, tapi lebih kepada lirik lagunya. But most of all I like Maroon 5 and CN Blue.


14. Berpotensi jadi detektif yang hebat dan cenayang yang sukses karena bisa 'membaca' orang dan juga kalo kepo baru bisa selesai kalo udah ketemu jawabannyah :)))


15. Orang yang mauan, dan gampang disetanin (on the right way yaaa).


16. Italia, Jerman, Korea Selatan, Jepang, Selandia Baru, Mesir, Inggris dan Yunani masuk wish list negara yang kudu banget dikunjungin.


17. Laki-laki curly hair, tartan shirt, wangi serta jembrosan are cute.


18. Lebih suka untuk life in peace, cenderung menghindari drama and sometimes like of being alone.


19. A Bookworm. Pelahap semua jenis buku. 


20. A German Teacher. Senang saat murid ngomong, "Fraaaauuuuuuu...." It makes me really happy ;D  



Tadaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.. That's #20factsaboutme. Tuntas sudah gue menjalankan tantangan mainstream ini (tapi tetep lo lakuin juga nisssssssss. *Toyor*). So, what's about yours? 





Cheers,

Annisa A.

Persiapan Bromo


Hai haiiiiiiiiiiii ga berasa liburan gue bersama teman-teman ke Bromo sebentar lagi. H-5 hihihihi..... Sejauh ini persiapan gue cuma fisik aja. Mental dan bathin belum :p Jogging dan Zumba pun semakin giat gue tekuni demi badan idaman serta fisik yang mumpuni, tapi semua itu juga berbanding lurus dengan nafsu makan gue yang ternyata semakin menggila juga *Tuhan apa salah perutkuuuuuu* Hiiiikkkkkkkksssssssss.........



Liburan  ke Bromo kali ini gue sama sekali ga ikut andil dalam mengurus persiapan mulai dari A-Z. Dimulai dari cari tiket, cari paket tour murah, mau pergi kemana aja, dll. Semua itu diurus oleh temen SMA gue, Daniel yang mau berempong ria. Biasanya, di setiap liburan yang gue ikuti, gue pasti selalu jadi seksi rempong, entah untuk ngurus pertiketan ataupun jadi ibunya anak-anak peserta liburan. Tapi untuk liburan kali ini, gue memutuskan untuk rehat jadi seksi rempong. Pengen gitu sekali-kali tinggal tau beresnya aja hehehe.. Baru kali ini gue liburan dengan menggunakan jasa tour travel. Pikiran gue setiap pake tour travel itu pasti MAHAL! (Betul betul??) Tapi karena temen-temen seperjalanan gue kali ini, kebanyakan orang yang sibuk semua dan mau terima beres jadi diputuskanlah untuk menggunakan jasa tour travel. 



Awalnya, gue yang udah ribut dari tahun kemarin mau liburan ke Bromo. Tapi sayang, gayung belum bersambut dari temen-temen gue. Akhirnya, baru sekarang pada bulan September lah kami jadi berangkat kesana. Personel liburan kami kali ini berjumlah 9 orang. Lumayan ramean yaa.. Sebelumnya, gue udah menyiapkan budget untuk liburan ke Bromo sekitar 1 juta. Itu estimasi bersih buat jajan, jalan-jalan serta beli oleh-oleh. Eh tapi alhamdulillah setelah udah deal, budget gue masih ada kembaliannya :)))



So there you go, berikut adalah anggaran liburan kami ke Bromo. (Untuk itinerary akan gue posting setelah dari Bromo yah)



Tiket kereta ekonomi AC MATARAJA PP (Jakarta-Malang-Jakarta)

Rp. 130.000

Tour Bromo 2H1M (Exclude request-an Objek Wisata)

Rp.580.000

Tambahan Objek Wisata (Museum Angkut)

Rp. 100.000

TOTAL                                                                                   810.000





Cheers,

Annisa A.

One Fine Day at Ecopark



Hari Sabtu kemarin, di mulai dari omongan awal temen gue, Haqqo di grup, "Suntuk nih.. Pergi kemana yuk!" Bener aja, ga lama disaut oleh Edwin dan gue serempak, "mau kemana Qoh????" Akhirnya diputuskan lah buat kami pergi JJCG (Jalan-Jalan Cantik dan Ganteng) ke Ecopark Ancol. Gue yang lagi giat-giatnya buat olahraga serasa gamau rugi kalo pergi tapi engga ngeluarin keringet. Apalagi berhubung kalo pergi sama GB udah bisa dipastikan, aktivitas kita seharian cuma makan-ketawa-makan-ketawa-makan. Begitu seterusnya. HAHAHAHAHA PANTES AJA GENDOT SEMUAAHHH...... Jadilah kami pergi ke Ecopark dengan judul "Olahraga dan Jalan-Jalan bersama GB di Ecopark". That sound's good......




Fantastique
salah satu wahana di Ecoapark


Nah bagi kalian yang belum tau Ecopark (kaya gue), nih gue ceritain sekilas tentang Ecopark Ancol. Jadi, Ecopark itu adalah sebuah lapangan yang gede banget. Luasnya menurut situs resminya sekitar 34 hektar. Disini kita bisa piknik, jogging, jalan-jalan bersama keluarga ataupun pasangan. Uhuk, inget tuh bagi yang punya pasangan :)))))) Nah, di Ecopark ini ternyata engga cuma lapangan kosong aja loh gais, tapi banyak wahana-wahana lainnya (meski sayang wahananya berbayar, tapi worth it sih buat anak-anak). Buat masuk Ecoparknya sendiri, ga dipungut biaya lagi alias GRATIS. Cuma bayar waktu masuk Ancol aja yang ternyata sekarang udah jadi 25ribu sodarah-sodaraahhhh. Mahal ye. Buat yang mau tau informasi lanjutan tentang Ecopark, bisa liat disini.




Jogging track


Teman-teman dan gue merencanakan pukul jam 8 teng udah sampai di Ecopark, yang ternyata pada kenyataannya baru pada sampe jam 9. Itupun baru Edwin dan gue, sisanya pada dateng jam 11 bzzzzz...... Akhirnya yang jadi olahraga cuma kita berdua. Lumayan lah dapet 4 puteran Ecopark. Setelah kami udah berkumpul, dimulailah piknik ala-ala di Ecopark. Ternyata banyak spot bagus buat foto-foto loh di sana. Pohon-pohonnya rindang, jadi masih bisa ngadem di bawah pepohonan. Ada juga kanal-kanal buatan dan juga kolam yang isinya burung Bangau. Setelah puas foto-foto di Ecopark, kami pergi untuk makan siang ke MAIS Ancol.. Emol di pinggir pantai Ancol situ tuh. Awalnya, kami juga berencana buat sewa sepeda di Ancol. Tapi, ternyata udah kesiangan dan panas bangeeettttt. Ujung-ujungnya pindah tempat makan sampe 3 kali. HAHAHAHAHA. Setelah puas makan dan haha hihi akhirnya kami pulang pukul 4 sore.




pemandangannya asri :3

Danau buatan yang kece



Nah, kesimpulannya kalo pergi sama GB adalah makan lebih dari sekali dan haha hihi it's a must! Lumayan sih kalori dari makanan keluar bersama ketawa kami yang suka gatau tempat dan waktu :))) GB, I wuff yaaaaaa :3





Cheers,

Annisa A.

Kamis, 04 September 2014

Selamat Datang September


Hip hip Horaaaaaaaaaaaaaaaaayyyyyyyyyyyy!! September akhirnya datang. Meski ga berasa tahun 2014 akan segera berakhir dan ternyatah masih banyak wishlist gue di tahun 2014 ini yang belum tercapai *berurai airmata*, gue tetep exited buat menghadapi bulan ini hihi. Kenapa? Karena gue akan pergi ke Bromo bersama temen-temen gue hohoho... Rehat sejenak lah dari rutinitas ngajar di sekolah dan kegiatan lainnya.


Semoga di bulan September ini satu demi satu wishlist gue harus tercoret. Semoga juga di bulan ini rezeki gue berkah dan bertambah banyak jadinya bisa buat liburan selanjutnya yang lebih wunderbar hohoho, last but not least gue mau ga mau kudu harus lebih rajin menjamah tumpukan tabel analisis gue yang udah bersarang laba-laba.


So, let's say WELCOME SEPTEMBEEEERRRRRRR!!





Cheers,
Annisa A.

Senin, 25 Agustus 2014

German Cinema


Hari Jumat, 22 Agustus 2014 kemarin, teman-teman dan gue baru aja menghadiri Opening Night German Cinema 2014 di XXI Epicentrum Walk.



Pasti pada belum familiar sama German Cinema ya? Apasih German Cinema? German Cinema merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh pihak Goethe Institut yang memutar film-film berbahasa Jerman yang berasal dari negara Jerman (menurut lo, Nis?), Austria, Swiss dan juga Turki. Film-film yang disajikan tentu aja film yang bagus dan sudah memenangkan banyak penghargaan di berbagai festival film internasional. Acara Geriman Cinema ini bertujuan untuk memanjakan pecinta film Jerman, dan juga untuk mengenalkan budaya dan kultur Jerman bagi masyarakat luas. German Cinema kali ini berlangsung dari tanggal 22-31 Agustus 2014 dan diselenggarakan ga hanya di Jakarta, tapi juga di kota-kota besar lainnya, seperti Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Banda Aceh, Palu, Balikpapan, Denpasar dan juga Makassar. Kece kaaan :)) Kenapa acara ini amat sangat menarik dan sayang untuk dilewatkan? OKE, KARENA ACARA INI GRATIS! SAMA SEKALI ENGGA DIPUNGUT BAYARAN PEMIRSAH!! *mulai ga santai*


Hari pertama pembukaan German Cinema yang diadakan di XXI Epicentrum mendapat animo yang luar biasa dari tamu undangan. Acara dimulai pukul 19.00 WIB yang dibuka oleh sesi wawancara bersama salah dua pemain dari film yang pada hari itu diputar, judulnya "Fenster zum Sommer" atau dalam bahasa Inggrisnya "Summer Window". Aktris yang datang pada malam pembukaan adalah Nina Hoss dan Fritzi Haberlandt. Banyak yang bilang, kalau Nina Hoss adalah Nicole Kidmannya Jerman. Doi terkenal banget disana. Wah gue ketemu artis mancanegaraaahhhh!!!*norak* Sedangkan Fritzi Haberlandt adalah istri dari produser film tersebut, yaitu Hendrik Handloegten. Nah Fritzi Haberlandt ini juga terkenal loh di Jerman, dese itu yang main "Erbsen auf halb 6". 


Mengenai film "Fenster zum Sommer" ini, gue mau cerita sedikit. Film ini mempunyai alur maju mundur. Pertama-tama gue sempat ketiduran diawal film karena gue engga paham maksud alur ceritanya..... Lanjuuuuut! Film ini bercerita tentang Julianne (Nina Hoss) seorang pekerja kantoran yang sedang melakukan perjalanan dari Berlin menuju rumah orangtuanya di Finlandia bersama sang kekasih, August (Mark Waschke). Tiba-tiba, scene beralih dimana Julianne tertidur di lengan Mark saat musim panas dan keesokan harinya saat Julianne bangun, waktu seolah bergerak mundur, ia terbangun di kota Berlin yang saat itu sedang di guyur salju, sendirian. Hayo bingung kan? Sama gue juga......

Ternyata Julianne kembali ke setengah tahun yang sudah ia lewati, pada suatu masa dimana ia masih bersama mantan kekasihnya, Phillip (Lars Eidinger) dan sahabat karibnya Emily (Fritzi Haberlandt) masih hidup, yang kemudian meninggal karena kecelakaan mobil di musim semi. Apakah musim panas yang Julianne lewati hanya sebatas mimpi? Mengapa Emily bisa hidup kembali disekitarnya? Dimana Mark berada? Terombang-ambing diantara harapan dan kekhawatiran, Julianne menjalani kembali hari-hari yang telah ia lewati. Apakah takdir dapat berubah? Apakah sahabatnya Emily tidak akan meninggal? Apakah ia tidak akan bisa bersama kembali dengan Mark? Agar bisa bertemu dengan kekasih hatinya, Julianne menjalani hari-harinya sama seperti yang telah ia telah lalui. Tetapi disatu sisi ia tidak bisa menahan diri juga untuk mencegah kematian sahabatnya Emily... 
Singkatnya, Nina mencoba untuk menyelamatkan sahabatnya dari kecelakaan mobil, dan berhasil. Ia pun tetap bertemu dengan kekasih hatinya Mark. Tetapi pada akhir cerita, Nina kembali bersatu bersama Mark, meskipun sahabatnya Emily tetap meninggal karena kecelakaan mobil. 


Film selesai. Pesan yang bisa gue tarik dari film Fenster zum Sommer ini adalah jodoh, kematian, takdir tidak bisa dirubah meski manusia sudah berusaha untuk merubahnya, sekuat apapun itu..... *kemudian hening*



Sooooo, buat siapapun yang tertarik untuk nonton German Cinema, jadwal pemutaran film bisa kalian liat disini. Info pemutaran filmnya lengkap banget, lho! Happy watchiiiiiiing!!!!





Cheers,
Annisa A.

Selasa, 13 Mei 2014

South Sulawesi Trip: Day 1


06.25 WIB               Take Off dari Soetta



Berhubung penerbangan kami pagi, maka kami putuskan untuk menginap di rumah Unni yang jarak ke bandara lebih dekat. Besoknya kami berangkat setelah solat subuh dengan mata yang masih sepet dan nyawa yang belum terkumpul. Pukul 5 pagi kami sudah sampai di Terminal 3 Soetta dengan perut keroncongan. Kami menyempatkan sarapan supaya perjalanan kami nanti menyenangkan. Ohya, jangan lupa bayar Airport Tax ke Makassar sebesar 40 ribu. Penerbangan Jakarta - Makassar kurang lebih 2,5 jam





GB goes to Makassar :D


Personil Trip Makassareba kali ini
Ki-ka: Tika, Buja, Cyn, gue, Haqqo, Unni, dan Risa



09.45 WITA               Landing di Bandara Sultan Hasanuddin           


MAKASSAREBAAAAAA. Akhirnya sampailah kami di Bandara Sultan Hasanuddin, Ujung Padang. Sampai disana, kami disambut oleh terik matahari dan udara yang cukup bersahabat. Ini pertama kalinya gue dan temen-temen ke Sulawesi. And we were really exciteeedddddd!!! Tapi ternyata cuaca yang oke berbanding terbalik sama nasib kami disana. Pak Basri, bapak dari rental mobil yang menjemput kami di bandara belum juga nongol. Setelah kami kontak dan bertemu, beliau kaget banget ngeliat kami yang cantik-cantik ini. Ternyata mobil yang harusnya kami pakai selama di Makassar sudah diambil oleh rombongan yang datang dari Jakarta juga. Pak Basri sangka mereka (rombongan Jakarta tadi) adalah kami. Preeettttt, disangka kaget liat kami yang pada cantik, ternyata gegara salah kasih mobil. Bzzzzzzz. 


'Loh loh loh gimana niiihhhhh????' Pikir kami rada bete dan kesel. Bayangan liburan menyenangkan langsung buyar diawal menghadapi kenyataan mobil Avanza yang kami sewa diambil oleh rombongan lain. 'Tenang, saya masih ada satu unit mobil lagi di rumah. Tapi buka mobil Avanza, ada Innova', kata Pak Basri. JEGEERR pikiran lain mulai menghantui kami 'Wah overbudget nih. Udah pasti mobilnya lebih mahal, boros bensin pula. Mahaaaaaaal'. Huhuhuhu nasib apes baru juga hari pertama di Makassar. Akhirnya kami semua manyun, engga rela kalau bakal overbudget buat mobil. Sampai akhirnya Pak Basri bilang, 'Yaudah karena kesalahan saya, adik-adik engga usah tambah biaya buat sewa nya. Harga tetep sama seperti kesepakatan awal, 1,3 juta untuk 4 hari'. Horeeeeeeee akhirnya kami engga jadi ngambek dan bibir manyun berubah jadi cengar-cengir hehehe. Kami dibawa ke Rumah Pak Basri sang empunya rental mobil. Setelah tukar mobil, kami langsung bergegas berangkat menuju Tanjung Bira.


Tagline Kota Makassar.
Hari pertama udah dapet harapan. Harapan Palsu Pak Basri :p



11.00 WITA               Perjalanan ke Tanjung Bira


Di perjalanan kami mampir ke warung makan yang ada di pinggir jalan untuk makan siang. Mumpung di Makassar yang terkenal dengan kulinernya, gue cobain sop kepala ikan yang maknyus banget. Harganya engga sampe 50 ribu dari budget awal kami buat sekali makan. Seporsi cuma 25 ribu udah sama minum. Alhamdulillah masih dapet kembalian hihi. Temen gue ada yang nyobain makan Mie Titi, semacam mie di goreng kering kaya I Fu Mie. 





Penampakan Mie Titi



Setelah perut kenyang, kami melanjutkan perjalanan menuju Tanjung Bira. Karena peserta trip makassareba ini beragam, maka demi kenyamanan bersama dipilihlah si Buja yang paling "imut-imut" untuk duduk didepan sekaligus nemenin Pak Basri. Ciyeeeeee. Selama perjalanan kami buat perjanjian untuk pantang tidur, buat jaga-jaga aja. Akhirnya di mobil kami karokean lagu dangdut koplo buat lucu-lucuan hahaha. Tapi apalah arti sebuah perjanjian, setelah cape karokean di mobil sejam, kamipun tumbang ketiduran. Ngantuk sist.
                  

Waktu sudah menunjukan pukul 5 sore dan kami berenti sebentar untuk solat Ashar. Kami berenti di rest area di Pantai Marina Beach, daerah Bantaeng. Kalau kata Pak Basri ga lama lagi kami akan sampai Tanjung Bira. Ga lupa foto-foto di Marina Beach sambil tunggu yang solat. Setelah solat langsung cus melanjutkan perjalanan.




Ga sempet sunset di Tanjung Bira, di Marina Beach pun jadi


18.40 WITA

Akhirnya sampai juga di Tanjung Bira. Untuk masuk ke objek wisata Tanjung Bira, kami dikenakan biaya 10 ribu per orang. Sudah mulai terlihat jejeran Guesthouse ataupun penginapan untuk para turis. Sampailah kami di Riswan Guesthouse. Guesthouse punya Pak Riswan ini kamarnya bersih, ada AC dan kipas angin, bisa juga minta extra bed (tapi tambah 100ribu) dan kamar mandi dalem, walaupun kecil. Gue kebagian kamar ber 4 bareng Cyn, Risa dan Tika sementara Buja, Unni dan Haqqo ber 3 karena badan mereka yang luas :)))) Ohya,  Riswan Guesthouse ini letaknya engga begitu jauh dari pantai tanjung Bira. Jalan kaki sekitar 5 menit udah sampe pantai. Hore!







 Riswan Guesthouse


Saat melepas lelah sesaat di kamar, eh ada tamu engga diundang dateng. Tak lain dan tak bukan adalah Pak Bi*** yang duduk di depan teras kamar kami. Pak Bi*** adalah orang yang besok membawa kami untuk bersnorkeling ria. Kenapa kami merasa terganggung sama doi? Karena doi orangnya gengges bangeett. Seminggu sebelum keberangkatan, kami seperti di "teror" sama doi. Dalam sehari doi bisa misscall Si Unni dan Buja yang notabene kebagian tugas buat ngurus Snorkeling. Yang lucu doi kalo panggil nama orang pasti selalu salah, Si Buja aja dipanggil "Amba Bursa" hahahahahahaha..


Setelah urusan dengan Pak Bi*** selesai, kami bergegas buat makan malam di Warung Bambu yang engga jauh dari penginapan kami. Warung Bambu ini adalah rekomendasi dari Pak Riswan yang engga recommended (harganya mahal, makananya standar huhu). Ragam makanan disana lumayan beragam sih, mulai mie goreng sampai bakar-bakaran juga ada. Harga mahal mungkin karena banyak turis asing yang juga makan disana. Range harga makanannya mulai dari 15ribuan - 80ribuan. Karena udah sebel liat harganya, gue end up makan mie goreng seafood dengan harga 25 ribu. Untungnya enak sih. Btw, kemana-mana Pak Basri selalu nemenin kami loh. Jadi tenang deh ada bodyguard hoho.


Makan malam di Warung Bambu


Sekitar pukul 20.30 kami kembali lagi ke Riswan Guesthouse untuk bobo istirahat. Pak Basri dapet kamar gratis dari Pak Riswan. Enak bener yaaaa. Rencana besok kami akan snorkeling ke Pulau Kambing dan Pulau Liukang Loe. Yuhuuuuuuuuuuuuu :))))))



Cheers,
Annisa A.

Persiapan Makassareba (South Sulawesi Trip)



Awalnya gue dan temen-temen berencana untuk pergi liburan ke Bali. Tapi ternyata begitu liat website airlines engga ada penerbangan murah ke Bali, akhirnya kami cuma gigit jari. 'Coba buka airasia deh sekarang. Lagi ada promo tuh!', kata salah satu temen gue. Ternyata benar aja, waktu itu ada promo penerbangan murah ke Bali, Jogja, dan Makassar. Untuk penerbangan Makassar adalah rute baru yang dibuka oleh Airasia. Jogja, udah pernah. Bali pun udah. Terbesit kami mau ke Makassar. Makassar? ada apa ya disana? Yang gue tau cuma ada Trans Studio aja disana. Haha 



Akhirnya setelah pemungutan suara, diputuskan kami akan pergi ke Makassar dengan Tiket PP bersih cuma 350 ribu rupiah. Murah gilaaaaaaaaaaa. Kami berencana berlibur selama 4 Hari 3 Malam. Kali ini personil lumayan lengkap. Gue, Risa, Cyn, Unni, Haqqo dan Buja. Ditambah satu tukang panggul barang-barang kami selama disana merangkap tongsis, adik gue Tika. Canda. 



Tiket udah beres. 'Mau kemana aja kita selama di Makassar?' Pada liburan kali ini, giliran Unni yang kebagian kepo-kepo tempat menarik yang ada di sana. Setelah kepo lebih lanjut, memilah-milih dan menimbang jarak serta pengeluaran kami memutuskan untuk pergi ke Tanjung Bira, Maros, Losari, Fort Rotterdam dan ga lupa Trans Studio Makassar. Hohoho. Kami membudgetkan pengeluaran untuk trip ini engga lebih dari 1,5 juta rupiah include akomodasi, penginapan dan objek wisata tapi engga termasuk ongkos pesawat PP. Cukupkah? Alhamdulillah cukup banget, malah kembali dan udah bisa beli oleh-oleh plus budget segitu udah termasuk tiket PP Jakarta-Makassar :))))) (nanti di akhir akan gue lampirkan pengeluaran kami selama disana, dijamin engga akan percaya hohoho).



Liburan kali ini kami persiapkan dengan sangat matang, sebelum trip kami beberapa kali melakukan rapat besar demi kelangsungan acara trip 'MAKASSAREBA' kali ini. Kami sampai membuat panitia pelaksana loh. Ketua Risa, Seksi Acara Unni, Seksi Konsumsi gue dan Cyn, Seksi Perteleponan Buja dan Haqqo, serta anggota Tika. Tugas kami masing-masing adalah memastikan semuanya berjalan lancar. Setelah memilih destinasi, saatnya untuk mencari penginapan dan juga akomodasi. Kami memutuskan untuk menyewa mobil selama di sana. Plus supir tentunya. FYI, Tanjung Bira itu terletak jauh dari Makassar. Jarak dari Makassar ke Tanjung Bira sekitar 160 km dan makan waktu perjalanan selama 5-6 jam. Lumayan banget itu loh. *pijit-pijit pantat*. Tanjung Bira ini masuk ke dalam Kabupaten Bulukumba, nah disini juga terdapat pusat pembuatan Kapal Pinisi. Itu loh kapal laut khasnya Sulawesi Selatan. Oke balik lagi, kami mencari penginapan murah dan nyaman di sekitaran Tanjung Bira. Setelah googling, kami menemukan Riswan Guesthouse. Kayanya ini penginapan emang rekomendasi dari para traveler yang udah duluan kesana. Reviewernya banyak dari turis mancanegara. Oke kayanya penginapannya terpercaya dan nyaman, pikir kami serempak. Kami yang terbiasa booking pengnapan via online sedikit kelimpungan begitu mau menginap di Riswan Guesthouse ini. Akhirnya mau ga mau kami booking by phone. 



Ada kejadian lucu waktu kami booking Riswan Guesthouse ini. Awalnya kami kira kami salah bicara atau kurang sopan saat bertanya, karena Bapak Riswan (ternyata yang punya Riswan Guesthouse memang bernama Pak Riswan) bicara dan menjawab dengan nada tinggi seolah sedang mengomel. Ternyata baru tau kalau tipikal orang Sulawesi berbicara seperti itu. Lumayan jantung deg-degan hahazz. 



Selama di Tanjung Bira kami berencana untuk diving. Secara Tanjung Bira terkenal dengan wisata bawah lautnya yang sangat indah. Memang engga bohong sih, gue baru pernah liat air laut sejernih itu. Daebak! Kami dapat saran dari Pak Riswan kalau ingin diving bisa melalui teman beliau, Pak Bilqi namanya. Dan bisa langsung on the spot tanpa perlu membooking. Oke, penginapan dan alat diving di Tanjung Bira selesai.  



Pantai Tanjung Bira yang kece *spoiler*
Sumber: Google


Pemandangan bawah laut di Tanjung Bira yang buat ngiler
Sumber: Google


Untuk penginapan di Makassar, Alhamdulillah ada saudara dari Haqqo yang bersedia kami tumpangi selama di Makassar, tapi karena takut merepotkan kami hanya menginap selama satu malam saja dan satu malam lagi kami akan menginap di Hotel. Lagi-lagi pengiritan demi uang bisa makan enak hahaha. Untuk makan, karena judul liburan kami kali ini juga wisata kuliner, sengaja kami budgetkan untuk sekali makan selama disana sebesar 50ribu. Banyak memang, tapi kalau lebih uangnya bisa dialokasikan ke yang lain hehehe.  



Berikut anggaran awal pengeluaran kami selama disana



Tiket PP Promo Airasia Jakarta-Ujung Padang   
Rp. 350.000

Airport Tax PP                  
Rp. 70.000

Penginapan Riswan Guesthouse  (per orang)
Rp. 85.000

Diving + Sewa Alat + Kaki Katak 
Rp. 100.000    

Sewa Mobil Inova + Bensin + Tip Supir 4 Hari (per orang)   
Rp. 250.000

Penginapan Baji gau Hotel (per orang)
Rp. 75.000

Makan  (8 kali makan @50.000) 
Rp. 400.000

Objek Wisata (Trans Studio, Fort Rotterdam, Maros)      
Rp.130.000

TOTAL                                                                                   Rp. 1.460.000



Engga butuh biaya mahal kan buat liburan layaknya "turis mancanegara" ;)))))



Cheers,

Annisa A.

Kamis, 08 Mei 2014

Tips dan Trik Liburan Murah dan Menyenangkan


Okeeeeey, kali ini gue mau share gimana tips dan trik liburan murah dan pastinya menyenangkan ala gue. Nah, siapa sih yang engga mau liburannya dapet tiket pesawat murah, penginapan bagus tapi harga terjangkau dan perjalanan yang menyenangkan plus ga bikin bete? Pasti semua pada mau lah ya. #SeragamSemuaAnggukanKepala. Langsung ajah, mari kita cekidot tips dan trik ala gue berikut ini. Cekidot!



Satu. Sering-seringlah membuka website pesawat low cost dan daftarkan diri sebagai anggota.

Yak menurut gue ini point pertama dimana kita bisa memulai liburan. Gimana bisa liburan kalo engga ada tiket? Lalu, usahakan supaya memantau secara berkala gimana perkembangan perubahan tiket setiap waktu. Jujur, gue hampir tiap hari pasti buka website buat update harga, kali-kali aja ada tiket murah buat liburan. Daftar diri jadi anggota juga penting, misalnya bisa dapet update-an rute mana aja yang lagi sale gede-gedean dan itu juga membantu banget disaat mau booking ticket. 



Dua. Carilah rute penerbangan yang baru.

Nah menurut gue, ini ga kalah penting. Gue jarang yang namanya punya tujuan bakal mau liburan kemana. Yang penting begitu liat tiket murah, kemanapun destinasinya, selama gue belum pernah kesana kemungkinan besar gue akan pilih rute tersebut. Sistem On The Spot lah kasarnya, yang penting tiket udah di tangan, mau kemana nantinya di sana urusan belakangan hehehe. Tapi tetep harus pake perhitungan juga ya. Kuncinya pilih rute baru! Dijamin, biasanya maskapai penerbangan selalu kasih penawaran menarik buat rute-rute baru. Jadinya, kita bisa liburan murah deh :))))



Tiga. Buatlah tabungan 'emergency'.

Sebetulnya tabungan ini adalah tabungan 'ghaib' buat gue. Maksudnya 'ghaib' dimana tabungan ini baru keliatan disaat gue butuhkan untuk beli tiket pesawat. Inget, beli tiket pesawat! Pokoknya tabungan ini haram hukumnya dipake buat yang lain. Nonononoo...    



Empat. Pesanlah tiket dengan jadwal keberangkatan yang panjang.

Ini berlaku buat para pelancong yang mau liburan tapi harus nabung dulu perih-perih dulu, termasuk gue. Misalnya gini, saat kita nemu tiket murah di bulan Januari, paling tidak pilih jadwal keberangkatan di bulan Mei atau bisa lebih bahkan kurang (kasus ini setidaknya berlaku buat gue yang kere). Jadi, kita bisa spare uang buat liburan. Inget aja pepatah, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian..



Lima. Carilah hostel untuk menginap.

Hostel bisa jadi tempat yang sangat cucok karena bisa menekan budget besar disini. Biasanya hostel selalu mempunyai kamar domitory, jadi semacam share kamar sama para traveler lainnya dan isi kamarnya bisa buat nampung 6-20 orang, tergantung besar kecil kamarnya. Nah jenis dormitory room ini ada yang campur ada yang engga. Terserah mau pilih yang mana. Sejauh ini gue baru coba dormitory yang engga campur, and so far so good! Bisa kenalan sama traveler lainnya, siapa tau bisa diajak muter-muter bareng juga. Jadi lebih hemat toh :D 



Enam. Gunakan Kartu Kredit.

Sekarang banyak maskapai penerbangan maupun website penginapan yang harganya lebih murah justru ketika kita bayar pake kartu kredit. Gue sempet cobain ada salah satu maskapai low cost yang kerjasama sama salah satu bank, kalo pake kartu kredit bank tersebut, maka tiketnya jadi buy one get one. Itu berlaku juga buat penginapan. Biasa gue booking hostel yang bayarnya entar klo kita udah deal bakal nginep disana. Nah lumayan banget kan tuh. Kalo masalah kartu kredit kan bisa pinjem ortu kalo belum punya hehe.



Tujuh. Jadilah orang fleksibel.

Ini penting kalo mau liburan susah tapi tetep hepi. Fleksibel maksudnya jangan rempong dan bisa membaca situasi serta kondisi (baca: perut, badan dan kantong). Kita harus jadi orang fleksibel kalo tetep mau diajak liburan sama anggota genk ataupun traveling sendiri. Kalo bisa juga, jangan ambegan. Nah ini versi gue sendiri. Gue paling males kalo traveling bareng orang atau partner yang ambegan dan mau menang sendiri. Harus bisa redam ego sih, demi liburan yang menyenangkan ;)



Delapan. Hindari membeli oleh-oleh.

Well, ini memang terkesan pelit. Tapi ya gimana, lagi-lagi kalau uang kita terbatas, oleh-oleh (mungkin saja) harus dicoret dari daftar. Kalo gue sih, ada uang sisa gue beli, engga ada ya ceritain aja pengalaman liburan disana :p



Sembilan. Carilah Papan "Free Entry".

Yes. Carilah papan 'Free Entry' alias GRATIS. Siapa yang engga suka dengan kata 'gratis'? Hohohoho..



Sepuluh. Enjoy!

Akhirnya, dalam setiap liburan kita memang harus menikmati setiap moment di dalamnya. Mau itu moment suka ataupun duka. Suka dimana kita dapat pengalaman baru di tempat yang baru dan bertemu dengan orang yang baru. Duka dimana kita (amit-amit) ketiban apes lantaran hilang barang, uang atau sesuatu engga berjalan sesuai dengan planing kita. Just enjoy it, fellas! You'll never know if you'll never try kalo kata Mbak Adele. Justru itulah 'oleh-oleh' kita sebenarnya selama liburan :)





Cheers,
Annisa A.

Selasa, 06 Mei 2014

Yogyakarta Trip



Trip jadul kali ini gue lakukan bersama temen-temen gue pada tahun 2012, tepatnya bulan Desember sebelum liburan natal (maaf tanggalnya gue lupa :p). Lagi-lagi trip ini adalah trip dadakan tanpa persiapan matang. Diawali sama omongan iseng salah satu temen gue, 'ke Jogja yuk! Pusing sama urusan kampus'. Ga butuh waktu lama, karena pada dasarnya kami orang mauan dan gampangan, berangkatlah gue, Risa, Unni dan Buja. Total perjalanan liburan kami adalah 5 hari 4 malam.



Gue kebagian tugas untuk mencari akomodasi yang paling murah dan ga makan waktu lama. Pilihannya adalah naik pesawat low cost atau naik kereta. Berhubung deket natal, tiket pesawat lagi nyebelin banget dan ternyata selidik punya selidik, ada yang namanya kereta ekonomi AC. Jadi walaupun judulnya kereta ekonomi tapi tetep nyaman pake AC, keretanya bersih, engga berenti setiap stasiun dan wangiiiii. Horeee!! Ya tapi jangan lo samain sama kereta eksekutif punya ya, ya jauh beda lah harganya aja bisa dua kali lipet. Walhasil kami berempat naik kereta api ekonomi AC, Bogowonto Jakarta-Yogyakarta dengan biaya sekitar 100 ribuan. Murah kaannnnn :))))



Tiket kereta, aman. Nah tinggallah kami pilih destinasi selama disana. Setelah berdiskusi singkat, akhirnya kami memilih untuk mengunjungi ke Borobudur, Prambanan, Keraton dan eksplore Jogja itu sendiri. 'Naik apa nih selama disana?' Nah itu lah yang menjadi celetuk salah satu temen gue, Buja. Setelah perdebatan alot dan ga pake gontok-gontokan, kami memutuskan pada hari pertama untuk sewa mobil plus pake supir (tapi tetep ngakunya backpacker :p) karena destinasi yang kami pilih ternyata memang cukup jauh dan butuh waktu seharian. Selesai searching di internet, kami menemukan penyewaan mobil yang cucok untuk kantong. Selama sehari kami menyewa mobil seharga 350 ribu sudah termasuk bensin, tapi belum include supir. Akomodasi, sudah. Penginapan? Untuk penginapan kami menginap di guesthouse di dekat jalan Malioboro. Guesthouse nya tidak mahal, semalam tidak sampai 350 ribu untuk kami berempat. Itupun sudah dengan extra bed, kamar ber AC dan kamar mandi di dalam. Kalau soal makanan, untungnya kami serba gampangan, makan seadanya juga engga apa-apa. 



Akhirnyaaaaa, sampailah kami pada hari keberangkatan ke Jogja. Kami yang statusnya masih mahasiswi melarikan diri untuk sementara waktu buat cari wangsit skripsweet. Yippiieeeeee Jogja we're comiiiiinnnnnngggg!!




JOOOOGGGGGG


JAAAAAAAAA!!!


Day 1



17.00              Berkumpul di Stasiun Senen

17.30 - ...        Berangkat menuju Stasiun Tugu, Jogjakarta


No koper, please! Nah itu udah jadi perjanjian gue di awal sama anak-anak yang lain. Biar kesannya backpacker beneran gitu hahahaha. Perjalanan dari Stasiun Senen menuju Stasiun Tugu memakan waktu kurang lebih 10 jam. Karena waktu yang lumayan lama, gue berinisiatif untuk pesen kereta yang sore hari supaya sampe di Jogja pagi hari dan bisa langsung jalan-jalan. Anak-anakpun setuju dengan gembira, riang dan penuh suka cita. Emang brilian ide gue. Ngok. Ternyata kereta dari Jakarta menuju Jogjakarta sepi penumpang. Walhasil saat waktu udah menunjukan pukul 10 malam, kami udah siap-siap 'ngetek' tempat buat tidur. Hohohohoho. Lumayan kami jadi bisa selonjoran buat tidur. #RejekiAnakSolehah.



Day 2



04.00             Sampai di Stasiun Tugu, Jogjakarta



Sesampainya di Stasiun Tugu, kami langsung mencari WC dan musholla terdekat. Sekitar jam setengah lima pagi, kami numpang mandi di WC umum, sholat subuh dan sarapan ala kadarnya sebelum dijemput oleh supir jam 6 pagi.



06.00             Menuju Prambanan Guesthouse 



'Selamat Pagi Mbak, saya sudah sampai di Stasiun. Saya tunggu di parkiran ya' bunyi sms dari supir kami, yang selanjutnya akan kami panggil dengan nama #ToroTheDriver. Pak Toro ini orang nya baik sekali. Tipikal orang Jogja, tutur bahasanya lembut dan udah pasti medok hehe. Beliau ini selain menjadi supir kami juga merangkap menjadi tour guide. Semua pertanyaan yang kami tanyakan pasti bisa dijawab sama doi. We lop yuuuuu #ToroTheDriver.



08.00              Menuju Candi Borobudur

09.00 - ......    Tiba di Candi Borobudur


Setelah Check in dan menaruh barang-barang di Guesthouse, waktu menunjukan pukul 8 pagi pergilah kami menuju destinasi pertama, yaitu Candi Borobudur. Candi Borobudur adalah Candi Budha yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Letaknya 40 km dari Jogja dan kira-kira makan waktu sekitar 1 jam. Candi ini merupakan candi atau kuil Budha yang terbesar di dunia (kata #ToroTheDriver). Gue jadi inget, terakhir gue ke Candi Borobudur ini jaman gue masih sd (info engga penting). Tiket masuk ke Candi 30ribu. Sudah puas naik sampe atas candi Borobudur dan foto-foto, kami sempet belanja souvenir. Gue dan Buja menemukan sepatu kulit lucuuuuuu. Pertama kami tanya, harganya 100ribu. Ah mahal! Tapi setelah Risa yang nawar, penjualnya langsung banting harga jadi 40ribu. Hahaha inang kami memang jagonya :)))



Welcome to Borobudur!





 Muka kesenengan





11.30               Perjalanan Menuju Goa Pindul



Kata #ToroTheDriver perjalanan ke Goa Pindul memakan perjalanan kurang lebih 2 jam. Kami sempat makan siang di Restoran Jejamuran yang direkomendasikan oleh #ToroTheDriver, katanya di resto ini semua bahan makanannya terbuat dari Jamur dan harganya juga bersahabat. Tanpa pikir panjang kami makan siang dengan barbar dengan memesan 5 ayam bakar, 6 nasi putih, 4 porsi jamur crispy, dan 7 aneka minuman. Pas selesai makan, ada kejadian lucu. Hihihihihi. elah belum juga cerita udah ketawa. 



Buja  : 'Mbak minta bon ya..'


Mbak Jamur  : 'Iya, sebentar ya Mbak..'



Ga lama kami minta bon makan, kami terkejut dengan nominal yang tertulis di kertas struk pembayaran. Total makan kami berempat plus #ToroTheDriver hanya Rp.80.500 sodara-sodara sekalian. Gokil murah bener yeee. Makanan enak, harga murah, perut kenyang. BAHAGIA PEMIRSAH!!



Gue  : 'Gilaa. Seriusan itu totalnya??? Kita makan berlima cuma delapan puluh rebuuu??'


Risa  : 'Amajiiiingggg.. Besok kesini lagi yok!'


Buja  : 'Kita pesen jamur krispi buat di jalan aja yok!'


Unni  : 'SETUJUUU. Pesen dua Buj. Biar pas jadi cepe.' (harga jamur crispy cuma 10ribu)


Buja  : 'Mbak tambah jamur krispi nya ya dua. Dibungkus Mbaakk.'



Abis itu mbak jamur balik lagi ke belakang buat ambil pesenan kami dan uang kembalian. Sementara itu Si Buja sama Unni masih engga percaya kenapa makanan kami murah banget sambil liat-liat itu bon. Tapi....



Unni  : 'Btw, berapa harga ayam bakarnya sih tadi? kan tadi engga ada di menunya.'



Jeng jeng. Ternyata, harga ayam bakarnya belum di masukin ke dalam bon sama Mbak Jamur. Walhasil kami yang tadinya kesenengan karena makanannya murah meriah, sekarang kelimpungan takut overbudget. Dem.



Buja  : 'Ni, harga ayam bakarnya belum ada. Omaygat!! Batalin Ni, batalin jamur krispi nyaa!!!'



Akhirnya Unni ngejar itu Mbak Jamur dan menjelaskan kalo ayam bakar kami belum masuk ke struk pembayaran sekalian membatalkan pesanan 2 porsi jamur crispy untuk di perjalanan. Ya nasib engga jadi deh ngunyah cantik di mobil....



14.30               Tiba di Goa Pindul



Kami pergi ke Goa Pindul atas saran dari #ToroTheDriver. Denger-denger tempat ini baru aja dipakai syuting iklan rokok yang heits itu. Sesampainya di Goa Pindul, kami disambut oleh rintikan hujan. Sebenarnya Objek Wisata Goa Pindul ini mempunyai air yang jernih, tapi bertepatan dengan musim hujan maka airnya sedikit keruh. Huhuhu sayang sekali. Karena Goa Pindul adalah Obsek Wisata air, kami mengambil paket Cave Tubing dan River Tubing Kali Oyo sepanjang 2Km. Harga paketnya 60 ribu perorang. Paket ini udah termasuk sama safety set dan pemandu selama di Goa Pindul loh. Lumayan sambil mandu sambil jadi 'Tongbro' kami foto-foto. Tolong dong Bro...



Sugeng rawuh.....


Di dalam Goa Pindul, sayang air nya keruh


River Tubing Kali Oyo



19.00               Tiba di Guesthouse



Setelah puas seharian pergi, akhirnya kami harus mengucap perpisahan kepada #ToroTheDriver. Hiks. Setelah bersih-bersih di Guesthouse, kami pergi ke angkringan di dekat Stasiun Tugu yang lagi-lagi direkomendasikan oleh the one and only #ToroTheDriver. Angkringan yang jual nasi bungkus kecil atau yang biasa dikenal 'nasi kucing' dijual per porsi cuma 1500 perak. tapi berhubung porsinya yang emang cuma pas buat kucing, gue sebagai manusia seutuhnya makan 3 bungkus plus pake gorengan yang satuan nya 500 perak dan 'ceker' ayam yang awalnya gue kira harganya 500 perak, ternyata harganya 1500 dan gue udah terlanjur kalap begitu liat ceker. Walhasil gue makan di angkringan bayarnya sama aja kaya makan di mekdi atau kaefci. Bzzzzzz



Ga lupa pas perjalanan pulang kami foto di depan Tugu Jogja.




Tugunya lagi di renov zzz


Day 3



Kami bangun pukul 7 dan bersiap-siap. Tujuan kami hari ini adalah Candi Prambanan. Berbeda dengan hari pertama bak layaknya turis manis manja grup, hari kedua ini kami benar-benar layaknya backpacker sejati. Hari ini kami akan ngangkot seharian pemirsah. Huehehehehe... Dari Malioboro kami naik Trans Jogja rute 1A untuk sampai ke Prambanan dan hanya merogoh kocek 3ribu saja.



09.00          Tiba di Candi Prambanan



Sejujurnya gue belum pernah yang namanya ke Candi Prambanan ini. Candi yang terletak di Sleman, Kabupaten Prambanan letaknya 17km dari kota Jogjakarta. Candi Prambanan ini lebih dikenal dengan Candi Loro Jonggrang adalah komplek Candi Hindu yang terbesar di Indonesia. Di dalam komplek Candi Prambanan terdapat Candi yang dipersembahkan untuk Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa. Ohya, ternyata disini ada paket tur untuk turis yang ingin pergi ke Candi Ratu Boko. Kami pun mengambil paket tur Prambanan - Ratu Boko. Candi Ratu Boko sebenarnya adalah istana pada jamannya (gue ga terlalu inget di sini hehe). Istana Ratu Boko berjarak sekitar 15 menit dari Candi Prambanan menggunakan shuttle bus. Ternyata Istana Ratu Boko itu keren banget! Seperti sedang berada di Bali. Kebetulan cuaca kali ini bersahabat. Matahari bersinar terang, daun-daun pun bergerak riang... #KemudianMengalunLaguPetualanganSherina 



Di depan salah satu candi dewa Trimurti


Baru saja senang karena cuaca bersahabat, ga lama awan hitam datang dan haripun mulai gelap. Bener aja, begitu kami kembali ke Candi Prambanan, kami disambut oleh hujan deras. Gue dan Buja yang hari itu memakai sepatu baru yang kami beli di Borobudur engga rela hati kalo sepatu baru kami basah kehujanan. Akhirnya kami berdua pun nyeker, di ikuti oleh Risa dan Unni yang juga nyeker.




Istana Ratu Boko

Kerajaan Suku Maya (?)

Bali (?)



Sayangnya, akibat gempa dahsyat yang terjadi di Jogjakarta dan sekitarnya, berimbas juga kepada peninggalan sejarah, salah satunya Candi Prambanan. Banyak candi yang rusak dan hancur, namun ada pula yang masih bisa diselamatkan dan sedang dalam proses pemugaran. Beruntung kami masih bisa masuk ke dalam candi walaupun harus memakai helm pelindung dan juga dibatasi bagi pengunjung yang ingin masuk ke dalam candi.



Berkunjung wajib pakai helm


Nyeker :)))))


20.00               Menuju Ke Alun-Alun Kidul



Setelah selesai beristirahat, kami memutuskan untuk pergi ke alun-alun Jogja. Kata orang belum afdol pergi ke Jogja tanpa mengunjungi alun-alun. Kamipun naik becak untuk sampai ke alun-alun dengan biaya 10ribu. Sesampainya di alun-alun, kami liat ada dua pohon beringin besar. Nah, banyak yang bilang kalau pohon ini keramat. katanya kalau ada orang yang berhasil melewati pohon ini dengan mata tertutup niscaya permohonannya akan tercapai. Kami berempat mencoba jalan melewati pohon itu, tapi sayang yang berhasil cuma Buja, dan sayangnya si Buja engga sempet make a wish sebelum lewat itu pohon. Kesian.



Prosesi melewati pohon beringin


Day 4



Hari terakhir kami di Jogja. Huhuhuhu syediiihhhhhh.. Kami memutuskan untuk ekspore sekitaran Malioboro aja, yaitu Pasar Beringharjo, Keraton Jogja, Taman Sari dan juga pusat oleh-oleh. Walaupun cuma deket-deket, kami memutuskan untuk menyewa motor buat muter-muter. Lumayan daripada pegel kaki hehehe. FYI, tukang becak di sekitaran Malioboro itu suka kasih penawaran, '10ribu Beringhargo, Dagadu, Toko Oleh-oleh'. Nah hati-hati nih, yang biasanya mau beli baju Dagadu, karena ternyata banyak palsunya. Salah satu counter asli ada di Malioboro Mall.



10.00              Belanja di Pasar Beringharjo dan sekitarnya


13.00              Check Out



Di Pasar Beringharjo, kami beli batik dan oleh-oleh buat keluarga dan juga uhuk (mantan) pacar. Setelah puas belanja di Beringharjo, kami cus kembali ke guesthouse untuk check out. Check out sudah, lanjut ke Keraton Jogja. Sayang seribu sayang, kami yang engga tau kapan buka tutupnya Keraton Jogja, dibuat gigit jari sama tukang becak, 'Keratonnya udah tutup Mbak. Buka cuma sampe jam dua siang'. Padahal kami sampai sana jam dua lewat sedikiiiitttttttt. Aaaaaaaaaaaa. Daripada kecewa kelamaan, akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Taman Sari. Usut punya usut, Taman Sari itu dulunya adalah tempat tinggal para raja dan juga tempat 'bertapa'. Tempat ini juga tempat para raja dan selir-selirnya mandi di semacam kolam renang gitu. Raja-raja tersebut merupakan leluhur dari Gubernur-gubernur DIY. Tiket masuknya murah meriah, 3 ribu aja. Dan terakhir, engga lupa kami beli baju 'kembaran' berempat. Hahaha.



Di depan Kolam Raja


18.00               Tiba di Stasiun Tugu

19.40 - ....        Kembali menuju Jakarta



Day 5



04.00               Sampai di Stasiun Jatinegara, Jakarta



Kami pulang kembali ke Jakarta dengan menggunakan kereta Ekonomi AC, Gajahwong dengan harga 125ribu. Dengan hati riang gembira serta sisa tenaga dan juga uang, sampailah kami dengan selamat sentosa di Jakarta. 




Nb. Mohon maaf sebelumnya, dikarenakan ini liburan tahun 2012, tanpa mengurangi rasa hormat, gue belum memakai hijab. Jadi gue memposting foto-foto gue jaman baheula. Maaf ya :)




Cheers,

Annisa A.